Analisis prospektif merupakan langkah akhir
dalam proses analisis laporan keuangan. Analisis ini dapat dilakukan hanya
setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja
ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis prospektif meliputi peramalan
posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Analisis prospektif merupakan inti dari
penilaian efek Analisis prospektif juga
berguna untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan dan berguna bagi
kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Analisis prospektif dapat dilakukan hanya
setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja
ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif merupakan inti penilaian
efek. Analisis
prospektif juga berguna untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan.
Untuk itu perlu dianalisis apakah perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang
cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diharapkan atau apakah perusahaan
memerlukan pendanaan utang atau ekuitas di masa depan. Perlu dianalisis pula
apakah rencana strategis kini akan menghasilkan manfaat seperti yang diramalkan
oleh manajemen perusahaan. Dan akhirnya, analisis prospektif berguna bagi
kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Analisis
prospektif adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan
dalam sistem ahli yang dapat menggabungkan pembuat keputusan dalam rangka
menyusun kembali beberapa perencanaan dengan pendekatan yang berbeda.
Masing-masing solusi yang dihasilkan berasal dari pendekatan yang direncanakan
dan bukan dari suatu rumusan yang bisa masing-masing kasus (Munchen, 1991 dalam Bourgeois, 2002).
Tahapan
analisis prospektif menurut Bourgeois (2002), yaitu; 1) menerangkan tujuan
studi; 2) melakukan identifikasi kriteria; 3) mendiskusikan kriteria yang telah
ditentukan; 4) analisis pengaruh antar kriteria; 5) merumuskan kondisi faktor;
6) membangun dan memilih skenario dan 7) implikasi skenario.
Dalam
metode prospektif, menentukan elemen kunci masa depan dilakukan dengan tahapan
yaitu; 1) mencatat seluruh elemen penting; 2) mengidentifikasi keterkaitan; 3)
membuat tabel yang menggambarkan keterkaitan; dan 4) memilih elemen kunci masa
depan.
Metode
ini didasarkan pada suatu penggandaan matriks bujur sangkar (matriks dengan
jumlah baris dan kolom yang sama) yang berpangkat satu dalam beberapa tahapan
interasi untuk menyusun hirarki variabel-variabelnya. Analisis variabel sistem
dilakukan berdasarkan klasifikasi langsung dimana hubungan antar variabel diperoleh
secara langsung dari hasil identifikasi para pakar dan stakeholders.
Variabel-variabel
dibedakan atas variabel pengaruh dan variabel ketergantungan serta
memperhitungkan jarak dan umpan balik dari setiap variabel terhadap variabel
lainnya. Identifikasi hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan data
kategori skala berjenjang yang menunjukkan intensitas hubungan.
A. Proses Proyeksi
Proyeksi keuangan merupakan perencanaan
keuangan perusahaan untuk dimasa mendatang dengan berlandaskan pada laporan
keuangan tahun yang lalu.
Perlu
diketahui bahwa laporan keuangan yang masih dalam bentuk perencanaan maka
didalam laporan keuangan tersebut harus dicantumkan kata “proforma”
yang mempunyai arti bahwa laporan keuangan menunjukkan ikhtisar kondisi keuangan
perusahaan yang belum dilaksankan. Informasi yang didalamnya masih dalam bentuk
proyeksi/perencanaan mengenai kondisi keuangan dimasa yang akan datang.
Proses
proyeksi dimulai dari laporan laba rugi, diikuti dengan laporan posisi
keuangan (neraca) dan laporan arus kas.
1. Proyeksi
Laporan Laba Rugi
Proses
proyeksi dimulai dengan pertumbuhan penjualan yang diharapkan, misalnya dengan
menggunakan tren historis untuk memprediksi tingkat penjualan di masa depan.
Analisis lebih rinci juga bisa melibatkan informasi eksternal seperti tingkat
aktivitas ekonomi makro yang diharapkan, peta persaingan, dan bauran toko baru
dan toko lama.
Setelah
penjualan diproyeksi, margin laba kotor diproyeksi beradasarkan tren historis,
kekuatan ekonomi dan tingkat kompetisi pasar. Biaya penjualan, umum dan
administrasi biasanya diasumsikan tetap konstan (tiak bergantung dari
penjualan), sedangkan biaya tenaga kerja (gaji) serta biaya iklan memerlukan
estimasi lebih lanjut.
Beban
penyusutan merupakan pos material dan harus diproyeksi secara terpisah.
Penyusutan merupakan beban tetap dan merupakan fungsi dari jumlah aset yang
dapat disusutkan. Untuk itu beban penyusutan harus dihitung berdasarkan
persentase penyusutan dikalikan saldo akhir aset di tahun sebelumnya (ditambah
pengeluaran modal untuk membeli aset baru apabila ada). Demikian pula halnya
dengan beban bunga yang dihitung berdasrkan persentase suku bunga dikalikan
dengan utang pada awal periode (saldo akhir utang berbunga pada periode
sebelumnya).
Contoh :
LANGKAH
I
PT. X
Laporan L/R per 31
Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012
|
|||
2011
|
2012
|
(Proforma)
|
|
Penjualan
Bersih
|
34.450.288.560
|
48.230.403.984
|
(naik
40% dr Penjualan bersih 2011)
|
HPP
|
27.498.976.340
|
38.498.566.876
|
(naik
40% dr Penjualan bersih 2011)
|
Laba
Kotor
|
6.951.312.220
|
9.731.837.108
|
|
Biaya
Operasional
|
4.539.792.012
|
4.823.040.398(dibulatkan)
|
(naik
10% dr Penjualan bersih 2012)
|
EBIT
|
2.411.520.208
|
4.908.796.710
|
|
Biaya
Bunga
|
(6.151.110)
|
964.608.080(Dibulatkan)
|
(naik
2% dr Penjualan bersih 2012)
|
EBT
|
2.405.369.098
|
3.944.188.630
|
|
Pajak
20%
|
(481.073.820)
|
788.837.726
|
|
Laba
Bersih
|
1.924.295.278
|
3.155.350.904
|
Note
: Proyeksi menggunakan Persentase Penjualan
Analisa pertama adalah pada akun penjualan,
hal ini dikarenakan pendapatan terbesar dr perusahaan adalah dari penjualan.
Pada umumnya penjualan akan mengalami kenaikan penjualan setiap tahun karena
dipengaruhi oleh waktu uang dan inflasi yang mempengaruhi harga
bahan baku, kenaikan upah buruh dan sebagainya.
Kelemahan Persentase
Penjualan
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa proyeksi Laporan keuangan
dengan metode penjualan adalah kurang akuransinya angka hasil proyeksi. Hal ini
terjadi akibat digunakannya rasio historis antara penjualan dan HPP, biaya
operasi, dan biaya bunga. Rasio ini akan menimbulkan kesan bahwa semua kompunen
biaya adalah biaya variable atau tidak ada biaya tetap. Masalah akan muncul
jika terjadi penurunan atau kenaikan volume penjualan. Perubahan pada volume
penjualan akan diikuti oleh perubahan persentase yang sama besarnya dalam
ketiga factor tersebut. Hal ini mengurangi tingkat akuransi proyeksi laporan
yang dibuat.
Tetapi kelemahan ini dapat dihilangkan dengan
cara membagi komponen-kompunen biaya menurut sifat masing-masing. Misalnya
setiap kompunen biaya dipilih menjadi biaya variable dan biaya tetap. Setelah
itu ditetapkan besarnya persentase untuk tiap kompunen biaya.
Misalnya
besar biaya persentase biaya variable untuk biaya operasi adalah 10% dari
penjualan.
LANGKAH
II
PT. X
Laporan L/R per 31
Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012
|
||
2011
|
2012
|
|
Penjualan
Bersih
|
34.450.288.560
|
48.230.403.984
|
HPP:
- Variabel
- Tetap
|
7.498.976.340
20.000.000.000
|
10.498.566.876*
20.000.000.000
|
Laba
Kotor
|
6.951.312.220
|
17.731.837.108
|
Biaya
Operasional
-
Variabel
-
Tetap
|
3.445.028.856
1.094.763.156
|
4.823.040.398 (dibulatkan)**
1.094.763.156
|
EBIT
|
2.411.520.208
|
5.917.803.554
|
Note
:
Jelas dapat dilihat perbedaan yang begitu
besar dari perolehan EBIT. Terutama kita lihat dari laporan proforma (2012)
yang sebelumnya kita peroleh 3.155.350.904 menjadi 5.917.803.554 terjadi
kenaikan. Hal ini disebabkan adanya perhitungan biaya tanpa pemilahan sifat,
setiap kenaikan penjualan akan diikuti persentase yang sama dengan biaya-biaya.
Diperolehnya
angka :
a.
7.498.976.340 + (40% x 7.498.976.340) = 10.498.566.876*
b.
20.000.000.000 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap
tahunnya;
c.
48.230.403.984 x 10% = 4.823.040.398 (dibulatkan)**
d.1.094.763.156
angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap tahunnya;
Jadi apabila perusahaan yang dibuat adalah
perusahaan lingkup kecil tanpa menghiraukan adanya penggolongan biaya
(variable atau tetap) dengan kata lain perusahaan mengatakan semua biaya
adalah biaya variable maka langkah pertama yang akan kita ambil. Tetapi apabila perusahaan lingkup besar atau di
golongkan setiap kompunen biaya maka langkah II yang dipakai dalam menuyusun
proyeksi. Apalagi dapat diketahui bahwa volume penjualan di perusahaan itu tinggi
baik penurunan atau kenaikannya.
|
2. Proyeksi
Neraca
Ramalan
terhadap neraca dapat meliputi beberapa langkah
berikut:
a. Buatlah
proyeksi aset lancar selain kas, dengan menggunakan proyeksi penjualan atau harga pokok penjualan
dan rasio perputaran yang relevan
Proyeksi Penjualan
Tingkat perputaran
piutang usaha
|
Proyeksi
piutang usaha =
b. Buatlah
proyeksi kenaikan aset tetap dengan estimasi pengeluaran modal yang didasarkan
pada tren historis atau informasi dalam bagian Management Discussion and Analysis-MDA di laporan tahunan
c. Buatlah
proyeksi kewajiban lancar selain utang dengan menggunakan proyeksi penjualan
atau harga pokok penjualan dan rasio perputaran yang relevan
d. Hitunglah
bagian lancar hutang jangka panjang (bagian yang jatuh tempo) dari catatan
utang jangka panjang
e. Utang
jangka pendek lainnya diasumsikan tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya
kecuali menunjukan tren yang jelas berbeda
f. Saldo
awal utang jangka panjang diasumsikan sama dengan utang jangka panjang tahun
lalu dikurangi dengan bagian yang jatuh tempo.
g. Asumsikan
kewajiban jangka panjang lainnya sama dengan saldo tahun lalu kecuali
menunjukan tren yang jelas berbeda
h. Saham
biasa awal diasumsikan sama dengan saldo tahun lalu
i.
Laba ditahan diasumsikan sama
dengan saldo tahun lalu ditambah (dikurangi) dengan laba (rugi) bersih dan
dikurang dividen yang diperkirakan.
j.
Pos ekuitas lainnya
diasumsikan sama dengan saldo tahun, kecuali menunjukkan tren yang jelas berbeda.
Jumlah
angka c) s.d j) menghasilakn total kewajiban dan ekuitas. Karena total
kewajiban dan ekuitas sama dengan total aset, maka angka Kas diperoleh dari total aset dikurangi item pada angka a) dan b). Pada titik ini kas
akan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Selanjutnya, utang jangka panjang dan
saham disesuaikan untuk penerbitan (pembelian kembali) yang diperlukan untuk
mencapai tingkat kas yang diinginkan dan untuk mempertahankan leverage keuangan
historis.
Contoh :
Neraca
perusahaan Tahun 2011 – 2012 berikut beberapa rasio disajikan proyeksi laporan
laba rugi perusahaan.
PT. X
Neraca
Per 31 Desember 2011 (dalam Rp)
|
|||
AKTIVA
|
PASIVA
|
||
Aktiva Lancar
|
KEWAJIBAN LANCAR
|
||
Kas
dan Bank
|
193.012.944
|
Hutang
Dagang
|
6.185.561.705
|
Piutang
Dagang
|
6.804.869.313
|
Hutang
Pajak
|
1.130.836.955
|
Persediaan
Barang Dagangan
|
3.493.722.140
|
Hutang
Bank
|
2.684.946.087
|
Jumlah
AKtiva Lancar
|
10.491.604.397
|
Hutang
Lancar Lainnya
|
1.057.313.556
|
AKTIVA TETAP
|
Jumlah
Kewajiban Lancar
|
11.058.658.303
|
|
Inventaris
|
840.454.185
|
EKUITAS
|
|
Akm
Penyusutan
|
(523.279.228)
|
Modal
|
1.050.000.000
|
Jumlah
Aktiva Tetap
|
317.174.957
|
Laba
(Rugi) Ditahan
|
(3.453.883.785)
|
Jumlah
AKTIVA
|
10.808.779.354
|
Laba
(Rugi) Tahun Berjalan
|
2.154.004.837
|
Jumlah
Ekuitas
|
(249.878.948)
|
||
Jumlah
Kewajiban+Ekuitas
|
10.808.779.354
|
Menganalisa akun-akun mana saja yang
diperkirakan akan naik, dan dituangkan kedalamNeraca Proforma. Jika
dalam perhitungan tersebut terjadi ketidakseimbangan antara pos Aktiva dan Pos
Pasiva, maka kita diperbolehkan membuat angka penyeimbang (plug figure)
sehingga menjadi seimbang.
PT. X
Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp)
|
|||
AKTIVA
|
PASIVA
|
||
Aktiva Lancar
|
KEWAJIBAN LANCAR
|
||
Kas
dan Bank
|
193.012.944
|
Hutang
Dagang
|
2.009.600.166
|
Piutang
Dagang
|
2.009.600.166
|
Hutang
Pajak
|
1.130.836.955
|
Persediaan
Barang Dagangan
|
3.493.722.140
|
Hutang
Bank
|
2.684.946.087
|
Jumlah
AKtiva Lancar
|
5.696.335.250
|
Hutang
Lancar Lainnya
|
1.057.313.556
|
AKTIVA TETAP
|
Jumlah
Kewajiban Lancar
|
6.882.696.764
|
|
Inventaris
|
840.454.185
|
EKUITAS
|
|
Akm
Penyusutan
|
(523.279.228)
|
Modal
|
1.050.000.000
|
Jumlah
Aktiva Tetap
|
317.174.957
|
Laba
(Rugi) Ditahan
|
2.463.919.769
|
Angka
Penyeimbang
|
6.537.111.163
|
||
Jumlah AKTIVA
12.550.621.370
|
Laba
(Rugi) Tahun Berjalan
|
2.154.004.837
|
|
Jumlah
Ekuitas
|
5.667.924.606
|
||
Jumlah
Kewajiban+Ekuitas
|
12.550.621.370
|
ANALISA
:
a. Analisa
pertama adalah peningkatan omzet penjualan sebesar 40% dan jumlah rata-rata
piutang diperkirakan sebesar 50%. Dengan demikian rata-rata umur piutang adalah
50% x 30 hari = 15 hari. Jadi (15/360) x 48.230.403.984 = 2.009.600.166
(dibulatkan).
b. Sekarang
disisi Pasiva . Harga pokok pembelian bahan-bahan adalah 25% dari harga
penjualan yi : 25% x 48.230.403.984 = 12.057.600.996 dan umur rata-rata hutang
adalah 60 hari maka besarnya taksiran hutang dagang adalah 60/360 x 12.057.600.996
= 2.009.600.166 (dibulatkan).
c. Besarnya
R/E mengalami perubahan yaitu 2.463.919.769 asalnya dari ((3.453.883.785) +
5.917.803.554)
3. Proyeksi Laporan Arus Kas
Proyeksi laporan arus kas disajikan pada
tabel di bawah ini.
Proyeksi
Laporan Arus Kas Target Corporation
Estimasi
Tahun 2002
|
|
Laba
bersih
|
$1,378
|
Penyesuaian laba menjadi arus kas:
|
|
Penyusutan
|
1.263
|
Piutang
usaha
|
(310)
|
Persediaan
|
(360)
|
Utang
usaha
|
336
|
Beban
akrual
|
127
|
Pajak
|
1
|
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
|
2.435
|
Pengeluaran
modal
|
(3.419)
|
Arus kas bersih dari aktivitas investasi
|
(3.419)
|
Utang
jangka panjang
|
1.295
|
Tambahan
modal disetor
|
20
|
Dividen
|
(204)
|
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
|
1.111
|
Perubahan
bersih kas
|
127
|
Kas
awal
|
499
|
Kas
akhir
|
$ 626
|
Kelemahan dalam Model Proyeksi Keuangan
1. Model proyeksi keuangan tidak
mengindikasikan kebijakan keuangan mana yang paling baik, namun hanya
menggambarkan beberapa alternative kondisi;
2. Banyak
simplifikasi dari keadaan sebenarnya sedangkan keadaan sebenarnya dapat berubah
menjadi hal yang tidak diduga sebelumnya;
3. Tanpa
perencanaan jangka pendek perusahaan seperti dalam laut yang berombak tanpa
kemudi untuk pegangan. Perencanaan keuangan harus diterjemahkan dalam detail
anggaran keuangan dan operasi.
min mau tanya dong kalau arti penting analisis propektif sehubungan dengan peningkatan nilai perusahaan itu apa ya?
BalasHapusmin, mau tanya, tinjauan pustaka dari materi yang admin post ini dari buku apa, nama penulisnya siapa dan tahun berapa? respon/balasan yang cepat sangat berarti untuk saya. terimakasih sebelumnya.
BalasHapussaya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana tawaran pinjaman mr pedro membantu hidup saya, bukan ide yang baik untuk menggunakan pinjaman gajian secara teratur. Jika Anda terus-menerus memperpanjang tanggal pembayaran Anda dan sering meminjam ke gaji Anda berikutnya, itu bisa memberi Anda banyak uang. namun, sama masuk akalnya untuk memutuskan pinjaman hari gajian karena mereka dapat dengan cepat disetujui pada hari yang sama ketika Anda memasukkan formulir aplikasi pinjaman Anda. Anda dapat menghubungi penawaran pinjaman mr pedro karena pinjaman gaji saya sangat cepat untuk diproses, email pedroloanss@gmail.com untuk meminta segala jenis pinjaman. whatsapp +18632310632
BalasHapus