Minggu, 08 Desember 2013

Esai


Esai adalah sebuah karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya (KBBI 2008, edisi ke-4). Sepintas lalu bukan berarti asal-asalan, melainkan menunjukkan yang terpenting adalah bahwa pendapat kita mendapat dukungan data, fakta, atau argumentasi yang cukup. Esai dapat dipakai untuk memberikan opini mengenai hal-hal yang terjadi di sekitar kita, menanggapi sebuah berita atau tontonan, mengomentari pementasan, festival, atau pameran, dll.

Bahasa dalam Sebuah Esai
Bahasa dalam sebuah esai bersifat subjektif. Artinya, penulis bermaksud mengatakan bahwa apa yang ditulis itu adalah pendapat penulis tanpa harus mengatakan, “Pendapat saya,” atau “Menurut saya.”

Bahasa dalam sebuah esai juga sangat khas. Cara menyampaikan pendapat satu orang dengan yang lainnya berbeda-beda sesuai dengan gayanya masing-masing. Misalnya, memakai cerita untuk menggambarkan permasalahan atau perasaan hatinya atau memakai angka statistik untuk menunjukkan sesuatu. Kita dapat pula mengatakan sesuatu dengan memakai penilaian individu misalnya, “Terlalu banyak siswa yang membolos hari ini,” dan tidak perlu berkata, “Ada empat puluh tiga siswa yang membolos hari ini.” Kalimat pertama sudah langsung menunjukkan pendapat kita. Hal seperti itu dapat diterima sebagai sebuah kalimat pendapat dalam sebuah esai. Contoh lain, “Pementasan itu indah sekali, cahaya lampu warna-warni sungguh dapat menggambarkan suasana gundah sang tokoh.” Dalam deskripsi teresebut tidak perlu dijelaskan berapa jumlah lampu, apa saja warna lampunya, atau berapa daya listrik yang dibutuhkan. Penulis hanya ingin berpendapat bahwa hal itu indah dan menggambarkan suasana hati tokoh dalam pementasan teater.

Hal-hal Yang Perlu Ada
Hal yang harus ada tentu saja adalah pendapat pribadi kita terhadap suatu hal. Pendapat dapat berupa penilaian atau evaluasi atas sesuatu. Sebagai contoh, kita baru saja membaca sebuah puisi lalu diminta memberikan pendapat pribadi kita, maka kita dapat menilai puisi itu sangat bagus karena memuat isu kemanusiaan.

Hal lainnya adalah alasan, bukti, atau data yang mendukung. Jika sedang menilai puisi, maka kita perlu untuk mengutip, bagian mana yang memuat isu kemanusiaan itu? Jika kita menilai sebuah film, “Film itu bagus,” maka sebaiknya disertai dengan menunjukkan bagian mana atau apa yang membuat film itu bagus, “Animasinya luar biasa, hutan-hutan ciptaan itu seperti nyata dan belum pernah dilihat di film-film sebelumnya,”  misalnya.

Struktur Karangan
Kerangka karangan untuk sebuah esai tidaklah baku. Esai dapat ditulis dengan berbagai cara dan gaya sesuai selera penulisnya. Namun, perlu bagi kita untuk membuat orang lain mudah memahami apa yang kita maksudkan dengan cara membuatnya memiliki struktur yang jelas.

Sebagai contoh, kita akan membuat esai setelah membaca sebuah berita di koran tentang penebangan hutan secara liar yang luar biasa banyaknya dan kerugian ekologi maupun material pun sedemikian besarnya. Untuk membuat esai semacam itu, berikut ini adalah contoh kerangka karangannya.

Bagian I: Uraikan masalahnya. Apa masalah utama atau masalah paling penting yang muncul dalam berita tersebut? Kita dapat menjelaskan dalam kalimat pernyataan atau deskriptif. Namun, kita dapat pula bercerita (memakai kalimat naratif) agar permasalahan menjadi semakin jelas. Setelah itu, kita dapat menulis pendapat kita dalam satu kalimat yang mudah dimengerti oleh orang lain untuk menutup bagian pertama.

Bagian II: Dukunglah pendapat itu dengan data dari bacaan, cerita (ilustrasi), atau dari film, dll. (Dapat pula dari hasil wawancara, acara TV, dsb.) Bandingkanlah peristiwa, data, atau cerita itu dengan hal lain yang kita ketahui sama atau bertentangan dengan yang kita baca. Jika kita dapat menemukan pendapat yang sama atau berlawanan dengan pendapat kita, misalnya dari internet, buku, atau koran, hal itu akan memperkaya esai kita. Bahkan, kita dapat pula mengutip dongeng, cerita rakyat, legenda, lirik lagu, dsb. untuk memperkaya esai kita.

Bagian III: Tutuplah esai dengan satu pernyataan yang menguatkan pendapat Anda di paragraf pertama. Tambahkan kutipan, kata-kata bijak, atau peribahasa yang cocok. Anda dapat pula mengakhiri dengan suatu pertanyaan retorik atau pertanyaan untuk direnungkan atau dipikirkan lebih lanjut oleh pembaca.

Demikianlah struktur yang disarankan. Marilah kita mencoba membuat sebuah esai dan jangan takut berbuat salah. Satu tips yang harap jangan dilupakan adalah jangan puas dengan tulisan kita. Setelah selesai menulis, sebaiknya kita merevisi lagi yang sudah kita buat.

Selamat mencoba.

Sabtu, 07 Desember 2013

CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI DAN PENALARAN


CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI DAN PENALARAN



PARAGRAF ARGUMENTASI
ARGUMENTASI adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
  1. Paragraf argumentasi
    Perlindungan dilakukan dengan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri. ”Pasar domestik harus kita jaga supaya barang-barang bisa kompetitif,selain di dalam negeri, juga untuk ekspor.Problemnya kan tidak kompetitif dengan China. Itu harus disikapi,” ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta kemarin. Dari sisi regulasi,menurutnya, instrumen seperti safeguarddan antidumping bisa digunakan untuk melindungi pasar domestik.
  2. Paragraf argumentasi
    Adapun dari sisi konsumen, masyarakat harus bisa menerima dan memakai produk buatan lokal terlebih dulu sebelum mengenal produk impor. Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengusulkan agar berbagai perjanjian perdagangan bebas yang dilakukan Indonesia dievaluasi lantaran melemahkan posisi dan kinerja perdagangan. Surplus neraca perdagangan yang semakin tergerus membuktikan Indonesia belum maksimal memanfaatkan FTA.
  3. Paragraf argumentasi
    Sebaliknya, kerja sama perdagangan bebas cenderung menjadikan pasar Indonesia sangat besar dibanjiri produkproduk negara lain. MS Hidayat menambahkan, industri nasional harus bisa memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga berdaya saing tinggi. Upaya ini harus ditopang ketersediaan infrastruktur yang memadai dan suplai gas. ”Kita bicara dengan BP Migas dan ESDM agar suplai gas diberikan.
  4. Paragraf argumentasi
    Lalu harga gas juga harus cocok. Masalah infrastruktur seperti pipa gas juga harus diperbaiki,”tandasnya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa berpandangan, penurunan surplus neraca perdagangan tidak serta-merta berkorelasi dengan berbagai perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan negaranegara lain.Kendati demikian, menurutnya,pemerintah terus mengevaluasi berbagai perjanjian perdagangan bebas yang diikuti Indonesia.
  5. Paragraf argumentasi
    Dia mengatakan,dari aspek perdagangan internasional, harus ada upaya pembenahan budaya impor. Dia sependapat dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang meminta dunia usaha untuk tidak melakukan impor barang-barang yang tidak perlu.”Penting mengurangi ketergantungan impor,”tandasnya. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa menilai menurunnya surplus neraca perdagangan lantaran kondisi perekonomian dunia yang belum stabil.
  6. Paragraf argumentasi
    Mitra dagang Indonesia yang merupakan negara maju masih terbelit persoalan krisis keuangan di negara masingmasing. Namun, pada dasarnya hal itu tidak serta-merta bisa dijadikan pembenaran.Alasannya, komoditas utama Indonesia yang saat ini didominasi sumber daya alam (SDA) masih dibutuhkan banyak negara sehingga mudah mencari alternatif pasar ekspor.

PARAGRAF PENALARAN
PENALARAN adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
  1. Paragraf Penalaran
MINUMAN BERAKOHOL MENURUNKAN VOLUME OTAK
Orang yang belum pernah meminum alkohol memiliki volume otak sebesar 78,6% terhadap volume tengkorak. Sedangkan orang yang pernah meminum alkohol namun sudah berhenti dari kebiasaannya memiliki volume otak yang lebih kecil, yaitu 78,2%. Volume otak ini menurun lagi untuk orang yang tidak terlalu sering minum alkohol (moderate drinkers), yaitu sebesar 77,8%. Volume otak yang terkecil dimiliki oleh para pemabuk berat (heavy drinkers), yaitu hanya 77,2%. * Pada paragraph diatas mengandung kalimat penalaran karena berisi fakta – fakta.
  1. Paragraf Penalaran
BANJIR GENANGI RIBUAN RUMAH
Banjir Genangi Ribuan Rumah Arfan Yap Bano Liputan6.com Ribuan rumah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu malam terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cikeruh, Citarik, Sungai Citarum serta sejumlah anak sungai. Wartawan ANTARA dari lokasi melaporkan, banjir dengan kedalaman antara 2,5 sampai 3 meter itu terjadi setelah hujan deras sejak pukul 14.00 WIB hingga senja hari. * Paragraf Diatas mengandung kalimat penalaran karena memuat fakta – fakta.
  1. Paragraf Penalaran
Para peneliti tersebut meneliti sekitar 1,2 juta wanita paruh baya di Inggris selama 7 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa minuman beralkohol menyumbang 13% peluang terserang kanker pada wanita-wanita ini. * Paragraf Diatas mengandung kalimat penalaran karena memuat fakta – fakta.
  1. Paragraf Penalaran
Kebanjiran, SMA 8 Jakarta Bakal Direlokasi JAKARTA, KOMPAS.com – SMA Negeri 8 yang berlokasi di Bukitduri, Jakarta Selatan, akan direlokasi karena beberapa kali dilanda banjir. Dalam tiga tahun terakhir SMA unggulan itu beberapa kali didera luapan Sungai Ciliwung. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi mengatakan, lokasi baru SMA 8 berada di kompleks superblok Rasuna Epicentrum. Pihaknya sudah membicarakan rencana pemindahan sekolah itu dengan PT Bakrie Land Development, pengembang Rasuna Epicentrum. “Tinggal menunggu persetujuan gubernur untuk pemindahan SMA 8. Kami berharap tahun depan pemindahan dapat dilakukan,” kata Taufik. Pembangunan gedung SMA 8 yang baru, kata Taufik, akan dibayar oleh pengembang, seba gai bagian fasilitas sosial yang harus diserahkan ke pemerintah. Karena tidak ada penggunaan dana APBD, pembangunan sekolah itu dapat berlangsung kapanpun, sesuai target Dinas Pendidikan. Direktur PT Bakrie Land Development Wawan Dwi Guratno membenarkan ada rencana pemindahan SMA 8 ke kawasannya. Pihaknya juga sedang menunggu persetujuan gubernur agar dapat segera membangun gedung sekolah yang baru. “Kami mengalokasikan lahan seluas 7.000 meter persegi untuk kompleks pendidikan, dari TK sampai SMA, termasuk SMA 8. Semua gedung sekolah itu akan kami bangun dan akan diserahkan ke Pemprov DKI sebagai kewajiban penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum,” kata Wawan.
  1. Paragraf Penalaran
RSUD dr.Soetomo Belajar Cangkok Hati ke Tiongkok SURABAYA, KOMPAS.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya mengirimkan sembilan dokter dan dua perawat ke China untuk belajar metode pencangkokan hati di Rumah Sakit Tianjin, Tiongkok. “Metode pencangkokan hati ini membutuhkan teknologi tinggi sebagai salah satu upaya penanganan kanker hati yang saat ini sangat dibutuhkan,” ujar Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Slamet Yuwono Riyadi saat di konfirmasi di Surabaya, Minggu (21/2/2010). Menurut Slamet, dengan permasalahan pasien kanker hati seringkali mendapatkan stigma vonis mati karena sulitnya penanganan pada penyakit ini. Dengan pelatihan pencangkokan hati ini, kata Slamet, diharapkan harapan hidup para pasien kanker hati semakin tinggi. Perlu diketahui, di Jatim telah terdata sekitar 800 anak-anak penderita kanker hati. Sedangkan, meski belum terdata, untuk penderita dewasa diperkirakan lebih tinggi jumlahnya karena faktor penyebabnya lebih banyak, seperti merokok, minum alkohol, dan minum kopi secara berlebihan. Karena itu, lanjuta dia, untuk mengatasi permasalahan ini, sembilan dokter dan dua perawat akan dikirimkan ke Rumah Sakit Tianjin, Cina untuk belajar tentang pencangkokan hati. “Mereka akan dipandu salah satu ahli pencangkokan hati, yaitu Prof Shen Zhongyang,” katanya. Selanjutnya, setibanya kembali di Indonesia mereka langsung mempraktikkan metode tersebut dalam operasi pencangkokan hati di RSUD dr Soetomo pada pasien kanker hati asal Trenggalek, Jawa Timur Ramdhan Aldil Saputra (3). Rencananya, operasi akan dipimpin langsung Prof Shen Zhongyang. “Kalau bisa, kami upayakan operasi tak hanya untuk satu pasien saja, karena kedatangan ahli pencangkokan hati asal Tiongkok ini tak setiap waktu,” pungkasnya.

Sejarah Perpajakan


Sejarah Perpajakan di Indonesia

Pada mulanya pajak merupakan suatu upeti (pemberian secara cuma-cuma) namun sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dapat dipaksakan yang harus dilaksanakan oleh rakyat (masyarakat) kepada seorang raja atau penguasa. Saat itu, rakyat memberikan upetinya kepada raja atau penguasa berbentuk natura berupa padi, ternak, atau hasil tanaman lainnya seperti pisang, kelapa, dan lain-lain. Pemberian yang dilakukan rakyat saat itu digunakan untuk keperluan atau kepentingan raja atau penguasa setempat dan tidak ada imbalan atau prestasi yang dikembalikan kepada rakyat karena memang sifatnya hanya untuk kepentingan sepihak dan seolah-olah ada tekanan secara psikologis karena kedudukan raja yang lebih tinggi status sosialnya dibandingkan rakyat.
Dalam perkembangannya, sifat upeti yang diberikan oleh rakyat tidak lagi hanya untuk kepentingan raja saja, tetapi sudah mengarah kepada kepentingan rakyat itu sendiri.  Artinya pemberian kepada rakyat atau penguasa digunakan untuk kepentingan umum seperti untuk menjaga keamanan rakyat, memelihara jalan, pembangun saluran air, membangun sarana sosial lainnya, serta kepentingan umum lainnya.
Perkembangan dalam masyarakat mengubah sifat upeti (pemberian) yang semula dilakukan cuma-cuma dan sifatnya memaksa tersebut, yang kemudian dibuat suatu  aturan-aturan yang lebih baik agar sifatnya yang memaksa tetap ada, namun unsur keadilan lebih diperhatikan. Untuk memenuhi unsur keadilan inilah maka rakyat diikutsertakan dalam membuat aturan-aturan dalam pemungutan pajak, yang nantinya akan dikembalikan juga hasilnya untuk kepentingan rakyat sendiri.
Di Indonesia, sejak zaman kolonial Belanda ternyata telah diberlakukan cukup banyak undang-undang yang mengatur mengenai pembayaran pajak, yaitu sebagai berikut:
  1. Ordonansi Pajak Rumah Tangga;
    1. Aturan Bea Meterai;
    2. Ordonansi Bea Balik Nama;
    3. Ordonansi Pajak Kekayaan;
    4. Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor;
    5. Ordonansi Pajak Upah;
    6. Ordonansi Pajak Potong;
    7. Ordonansi Pajak Pendapatan;
    8. Undang-undang Pajak Radio;
    9. Undang-undang Pajak Pembangunan I;
    10. Undang-undang Pajak Peredaran.
Kemudian diundangkan lagi beberapa undang-undang, antara lain:
  1. UU Pajak Penjualan Tahun 1951 yang diubah dengan UU No. 2 Tahun 1968;
    1. UU No. 21 Tahun 1959 tentang Pajak Dividen yang diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1967 tentang Pajak atas Bunga, Dividen, dan Royalti;
    2. UU No. 19 Tahun 1959 tentang Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa;
    3. UU No. 74 Tahun 1958 tentang Pajak Bangsa Asing;
    4. UU No. 8 Tahun 1967 tentang Tata Cara Pemungutan PPd, PKK, dan PPs     atau Tata Cara MPS-MPO.
Terlalu banyaknya undang-undang yang dikeluarkan mengakibatkan masyrakat mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya. Selain itu, beberapa undang-undang di atas ternyata dalam perkembangannya tidak memenuhi rasa keadilan, dan masih memuat unsur-unsur kolonial. Maka pada tahun 1983, Pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat melakukan reformasi undang-undang perpajakan yang ada dengan mencabut semua undang-undang yang ada dan mengundangkan 5 (lima) paket undang-undang perpajakan yang sifatnya lebih mudah dipelajari dan dipraktikkan serta tidak menimbulkan duplikasi dalam hal pemungutan pajak dan unsur keadilan menjadi lebih diutamakan, bahkan sistem perpajakan yang semula official assessment diubah menjadi self assessment. Kelima undang-undang tersebut adalah:
  1. UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP);
  2. UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh);
  3. UU No. 8 Tahun 1983 tentang PPN dan PPnBM;
  4. UU No. 12 Tahun1985 tentang PBB (masih menggunakan official assessment);
  5. UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (BM).
Pada tahun 1994, empat dari kelima undang-undang di atas kemudian mengalami perubahan dengan mengubah beberapa pasal yang dipandang perlu dengan undang-undang, yaitu:
  1. UU No.6 Tahun 1983 diubah dengan UU No. 9 Tahun 1994;
  2. UU No. 7 Tahun 1983 diubah dengan UU No. 10 Tahun 1994;
  3. UU No. 8 Tahun 1983 diubah dengan UU No. 11 Tahun 1994;
  4. UU No. 12 Tahun 1985 diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994;
Kemudian pada tahun 1997 pemerintah membuat beberapa undang-undang yang berkaitan dengan masalah perpajakan untuk mendukung undang-undang yang sudah ada, yaitu:
  1. UU No. 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian dan Sengketa Pajak;
    1. UU No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
    2. UU No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa;
    3. UU No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak;
    4. UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Adanya perkembangan ekonomi dan masyarakat yang terus menerus dan untuk memberikan rasa keadilan dan pelayanan kepada Wajib Pajak, maka pada tahun 2000 pemerintah kembali mengubah undang-undang perpajakan, yaitu:
  1. UU No. 16 Tahun 2000 tentang KUP;
  2. UU No. 17 Tahun 2000 tentang PPh;
  3. UU No. 18 Tahun 2000 tentang PPN dan PPnBM;
  4. UU No. 19 Tahun 2000 tentang PPSP;
  5. UU No. 21 Tahun 2000 tentang BPHTB;
  6. UU No. 34 Tahun 2000 tentang PDRD; serta
  7. Peraturan Pemerintah (PP) No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai.
Kemudian pada tahun 2002, dengan menimbang bahwa Badan Penyelesaian Sengketa Pajak belum merupakan badan peradilan yang berpuncak di Mahkamah Agung maka dibentuklah suatu Pengadilan Pajak dengan UU No. 14 Tahun 2002 sebagai pengganti UU No. 17 Tahun 1997.
Perubahan terakhir undang-undang perpajakan baru-baru ini dilakukan pada tahun 2007 dan 2008 yang menghasilkan UU KUP No. 28 Tahun 2007 yang berlaku mulai tahun 2008 dan UU PPh No. 36 Tahun 2008 yang berlaku mulai tahun 2009. Namun, dilatarbelakangi adanya sunset policy beberapa waktu lalu, maka UU KUP diperbaharui lagi dengan adanya UU No. 16 Tahun 2009 sebagai penetapan Perpu No. 5 Tahun 2008 yang hanya mengubah satu bunyi ketentuan Pasal 37A ayat (1) UU KUP No. 28 Tahun 2007.UU PPN/PPNBM  No. 42 tahun 2009 yg berlaku I April 2010.

Prinsip Prinsip Marketing Mix


PRINSIP PRINSIP MARKETING MIX
A. PENGERTIAN MARKETING MI
Marketing mix adalah suatu strategi marketing yang menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin. Bberdasarkan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan, baik melalui proses proses “>komputerisasi maupun data yang dikoleksi berdasarkan langganan, agar proses penjualan berjalan lancar.
Dengan perkataan lain marketing mix adalah merupakan variabek-variabel yang dipergunakan oleh oleh “>setiap perusahaan, sebagai sarana untuk untuk “>memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen. Jadi marketing mix itu sendiri terdiri atas himpunan variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mmempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya..
Menurut pendapat D.W. Foster,, Bahwa marketing MIX adalah suatu istilah yang menggambarkan seluru unsur pemasaran dan paktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan badan usaha, Minsalnya laba, penghasilan, harta yang ditanam, omzet penjualan, dan bagian pasar yang ingin direbut..
komponen-komponen marketing mix tersebut adalah cap dagang, jenis barang, pembungkus, dan pelayanan. Komponen-komponen lainnya adalah adalah “>penjualan, pesdian pengawasan, pengangkutan, saluran distribusi, dan sebagainya..Kegunaan marketing mix bagi perusahan adalah dapat membuat membuat “>perencanaan dibawah suatu garis kebijaksanaan. kebijaksanaan “>dalam dalam “>hal ini perusahaan perusahaan “>tidak ketinggalan dalam dalam “>menentukan kebijaksanaan dalam persaingan untuk untuk “>menguasai pasar. Adapun mempaat untuk mempelajari marketing mix adalah untuk mengarahkan kombinasi mana saja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membuat program.
B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MARKETING MIX
1. Faktor produk
2. Faktor penjualan
3. Faktor pendistribusikan
  • Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk produk “>jasa jasa “>adalah atribut yang menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
  • Price. Pengertian harga dalam dalam “>produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk barang/ jasanya.
  • Promotion. Kegiatan promosi promosi “>pada pada “>produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development.
Description: http://i95.photobucket.com/albums/l149/r_triatmono/Management/marketingmix.gif
Description: http://i95.photobucket.com/albums/l149/r_triatmono/Management/PLC.jpg
Strategi Penentuan Harga
Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga :
A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru
1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya.
2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain.
B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen
1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya.
2. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-.
3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.
4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.
5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.
C. Stretegi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli
D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / pemimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
Strategi Produk
Keputusan yang diambil oleh sebuah perusahaan mengenai produk yang ditawarkan memiliki dampak penting terhadap kinerja perusahaan.  Sebagian keputusan bisnis berdampak cukup luas, misalnya pilihan mengenai produk baru dan pengembangan-pengembangan produk.  Keputusan-keputusan seperti ini berkaitan di setiap bidang fungsional dan mempengaruhi segala lapisan organisasi perusahaan.
Sebuah produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai disuatu pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa organisasi, tempat, orang dan ide.  Cara memandang produk seperti ini meliputi situasi  yang luas termasuk barang-barang konkrit dan jasa-jasa bersifat abstrak.
Produk merupakan faktor dasar untuk melaksanakan suatu strategi bisnis, walaupun secara keseluruhan faktor ini tidak menjamin kesuksesan suatu perusahaan.  Oleh karena itu, produk-produk perusahaan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Perubahan kebutuhan dan keinginan pasar menjelaskan mengapa banyak perusahaan memberikan perhatian penuh pada perencanaan portofolio produk.  Strategi produk seringkali merupakan komponen kunci dalam rencana manajemen puncak untuk memperbaiki kinerja suatu bisnis.  Tindakan-tindakannya mencakup modifikasi produk, perkenalan produk baru, dan penghapusan produk.
1.1.1 Analisis Strategis Produk Yang Sudah Ada
Kombinasi produk yang membentuk protofolio produk untuk sebuah perusahaan merentang dari sebuah produk tunggal hingga suatu lini produk sampai bauran lini produk.  Diasumsikan bahwa keputusan produk dibuat untuk suatu unit bisnis strategis.  Komposisi produk SBU ditentukan berdasarkan satu atau lebih lini produk dan berdasarkan produk-produk spesifik yang menyusun setiap lini.  SBU mungkin memiliki sebuah produk atau satu lini atau berbagai lini dari produk-produk spesifik di dalam setiap lini.
Analisis terhadap produk-produk yang ada mensyaratkan penelusuran kinerja berbagai produk di dalam portofolio.  Pertama-tama adalah perlu untuk menunjukkan kriteria dan tingkat kinerja untuk mengukur kinerja produk.  Hal ini mencakup faktor finansial maupun nonfinansial.  Karena adanya kaitan antara permintaan dan biaya di antara produk-produk, maka diperlukan sistem informasi yang menunjukkan seberapa baik sebuah  produk berhasil.  Tujuan dari sistem penelusuran ini adalah untuk memperlakukan proses peninjauan produk yang akan menempatkan produk bermasalah, diagnosis ini juga membantu manajemen memutuskan bagaimana menghapuskan masalah tersebut.
1.1.2 Mengembangkan Strategi produk
Analisis portofolio menentukan seberapa baik kinerja yang dicapai oleh strategi produk yang ada.  informasi ini membantu manajemen mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan produk baru dan di mana strategi produk yang ada harus diubah.   Merek-merek yang telah berhasil selama periode waktu yang lama menawarkan pengetahuan yang dalam mengenai strategi produk.  Suatu ciri umum dari merek yang tahan lama adalah bahwa strategi penargetan dan penentuan posisi yang dipilih pada awalnya secara umum telah diikuti selama hidup setiap merek.  Merek-merek ini memperhatikan strategi dasar pemasaran dimana didalamnya terdapat strategi produk yang membuat mereka terkenal dan berhasil.
Strategi produk mencakup keputusan-keputusan untuk tiap produk, lini produk dan bauran produk.  Tindakan lini produk dapat berupa penambahan suatu produk baru, mengurangi biaya, memperbaiki produk, mengubah strategi pasar dan membuang suatu produk.  Strategi bauran produk dapat mencakup penambahan sebuah lini produk, menghapuskan suatu lini, atau mengubah prioritas suatu lini (misalnya meningkatkan anggaran pemasaran untuk satu lini dan mengurangi anggaran untuk lini lain).
1.4.2.1  STRATEGI UNTUK PRODUK YANG ADA
Seperti dijelaskan pada gambar di atas, strategi untuk produk yang ada dapat dilakukan melalui beberapa pilihan yaitu:
a.   Penurunan Biaya
Rendahnya biaya akan memberikan suatu keunggulan utamabagi perusahaan dalam persaingan.  Biaya-biaya produk dapat diturunkan dengan mengubah desain teknik, perbaikan produksi, biaya-biaya pasokan, dan peningkatan produktivitas pemasaran.
Produk-produk sering diperbaiki dengan mengubah ciri , mutu dan gayanya.  Banyak perusahaan mengalokasikan sumber-sumber daya substansial untuk perbaikan produk-produk mereka secara reguler.  Dibandingkan dengan abad sebelumnya, produk-produk sekarang (seperti popok sekali pakai, kamera, komputer, dan barang-barang elektronik konsumen) memperlihatkan perbaikan yang luas dalam kinerja dan ciri-ciri mereka.
b.   Ciri
Salah satu cara untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya adalah dengan cirinya yang unik.  Ciri-ciri ini menawarkan dengan leluasa kepada konsumen untuk memilih suatu merek tertentu.  Kemampuan untuk menghasilkan produk-produk dengan berbagai ciri yang menarik dari berbagai pasar merupakan keunggulan bersaing yang penting.
c.   Mutu
Strategi penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing adalah perbaikan mutu.  Perusahaan melakukan manajemen mutu total sebagai suatu strategi bisnis dasar.  Memperbaiki mutu produk adalah suatu tantangan yang penting bagi perusahaan.  Perbaikan mutu produk mengurangi biaya dan meningkatkan keunggulan bersaing.
d.   Gaya
walaupun mutu produk untuk sebagian perusahaan lebih penting, gaya menawarkan suatu keunggulan bersaing untuk produk-produk tertentu.  Selain itu, gaya dapat merupakan cerminan mutu dalam beberap kategori produk.
e.   Perubahan strategi pemasaran
beberapa perubahan dalam penargetan dan penentuan posisi pasar seringkali merupakan hal yang penting dalam daur hidup produk tersebut.  Masalah dan peluang dapat mengarah pada penyesuaian strategi pasar dalam suatu tahap daur hidup produk.
f.    Penghapusan Produk
Membuang suatu produk bermasalah perlu dilakukan apabila strategi penurunan biaya,  perbaikan produk, atau perubahan bauran pemasaran tidak tepat.  Dalam menentukan produk yang akan dibuang, manajemen harus mempertimbangkan berbagai kriteria kinerja di samping penjualan dan kontribusi laba yang diberikan produk tersebut.  Eliminasi (pembuangan) dapat terjadi pada tahap manapun dalam daur hidup produk, namun biasanya dilakukan pada tahap perkenalan atau penurunan.  Manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan produksi dan menghabiskan stok yang ada, atau mencoba menjual produk tersebut ke perusahaan lain.
1.4.2.2  MODIFIKASI BAURAN PRODUK
Modifikasi suatu bauran produk perusahaan merupakan suatu perubahan penting dalam strategi produk.  Tujuan mengubah bauran produk adalah untuk:
  1. Meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan
  2. Menawarkan rentang produk secara lengkap kepada grosir atau pengecer
  3. Memperoleh kekuatan pemasaran dan melakukan penghematan dalam distribusi, periklanan, dan penjualan langsung.
  4. Memantapkan posisi merek yang ada
  5. Melakukan diversifikasi guna menghindari ketergantungan pada salah satu produk saja.
Bauran produk diperluas melalui pengembangan internal atau dengan membeli seluruh perusahaan atau suatu lini produk.  Pembelian adalah suatu pilihan yang umum dilakukan pada tahun 1980an sebagai akibat rendahnya harga saham dibanding dengan biaya pembuatan sendiri.  Akuisisi juga merupakan suatu cara yang tepat untuk memperluas bauran produk.  Aliansi strategis dikalangan pesaing digunakan untuk memperoleh akses ke pasar-pasar baru dan mengembangkan lini produk.
1.1.3 Analisis Daur Hidup produk
Strategi produk tidak lepas dari daur hidup produk, penyesuaian kedua komponen ini akan memperlihatkan sinergi yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup perusahaan.  Adapun isu penting yang terdapat dalam analisis daur hidup produk adalah:
a. Menentukan lama dari tingkat perubahan daur hidup produk
Terdapat berbagai variasi dalam lamanya tahap-tahap daur hidup produk.  Menentukan tingkat daur hidup merupakan hal yang penting karena perusahaan harus menyesuaikan strategi pemasarannya agar sesuai dengan kondisi yang berubah.  daur hidup yang berubah dengan singkat  dan cepat menuntut perubahan  strategi pemasaran di lingkungan yang dinamis.
b. Mengidentifikasi tahap daur hidup produk yang ada sekarang dan memilih strategi produk yang sesuai dengan tahap tersebut.
Tahap daur hidup produk mempunyai dampak penting dalam segala aspek penargetan dan penentuan posisi.  Empat tahap strategi dihadapi dalam pergerakan daur hidup produk.  Tahapan ini menggambarkan perubahan fokus strategi pemasaran atas dasar daur hidup produk.  Pada tahap awal, tujuannya adalah untuk membangun merek di pasar melalui kegiatan pengembangan merek seperti iklan.  Pada tahap kedewasaan, dilakukan penentuan posisi kembali dengan menyesuaikan ukuran, warna, dan kemasan guna menarik segmen-segmen baru yang berbeda.   Akhirnya,  pada tahap penurunan ciri-ciri produk juga dapat dimodifikasi
c. Mengantisifasi ancaman-ancaman dan menemukan peluang-peluang untuk mengubah dan memperluas daur hidup produk
Mengantisipasi ancaman dalam memasarkan produk merupakan langkah strategis untuk mengubahnya menjadi peluang.  Ancaman yang ada dapat diantisifasi dengan mengubah strategi yang ada, baik strategi dalam produk/layanan, harga, distribusi maupun promosi.  Perusahaan yang mempu menghadapi kondisi seperti ini memiliki jaminan selangkah lebih maju dibanding pesaingnya di dalam industri.