Untuk
membangun jaringan baik berbasis Microsoft Windows Server 2003, Windows 2000
Server maupun Workgroup berbasis Windows XP atau Windiws Vista ada beberapa hal
penting dan merupakan kebutuhan wajib alias harus ada. Komponen-komponen yang
dimaksud adalah hardware untuk membangun jaringan itu sendiri. Yang dimaksud
hardware adalah perangkat keras yang meliputi beberapa komponen Komputer
Server, Komputer Client, NIC, HUB, Switch, Kabel, dan lain-lain.
Sebagai gambaran berikut ini akan
diuraikian secara singkat keperluan minimal untuk membangun sebuah jaringan
komputer.
1. Perangkat Keras
Untuk jaringan komputer atau LAN
(Local Area Network) sederhana mengandung beberapa komponen atau perangkat
keras yang sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras
yang dimaksud antara lain adalah:
- Komputer yang akan digunakan sebagai Server
- Beberapa komputer untuk workstation
- NIC (Network Interface Card)
- Wireless LAN
- HUB atau Swicth yang mendukung F/O
- Swicth Wireless
- Kabel UTP
- Kabel Telepon
- Conector RJ45 dan RJ11
- VDSL Converter
- UPS jika diperlukan
Peralatan tersebut merupakan
kebutuhan standar dan harus ada untuk sebuah jaringan. Kemudian apabila
jaringan komputer di kantor Anda akan ditingkatkan atau lebih besar lagi harus
ditambah beberapa hardware lain seperti:
- Repeater
- Bridge
- Router
- Gateway
Seperti telah dijelaskan di atas
komponen jaringan, misalnya untuk Warnet atau jaringan di kantor yang hanya
melibatkan beberapa gedung perkantoran yang jaraknya antara 100 – 1000 Meter
serta memiliki node sekitar 10 sampai 200 unit komputer. Dengan beberapa
komponen tersebut Anda sudah bisa membangun jaringan. Untuk mengetahui
masing-masing komponen tersebut berikut akan dijelaskan secara singkat dan
sederhana.
1.1. NIC (Network Interface Card)
Yang saya maksud NIC dalam buku ini
adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya
ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu
jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa
juga Workgroup.
Gambar 1. Contoh Kartu jaringan
Combo
Sesuai perkembangan teknologi
khususnya jaringan, saat ini banyak jenis dan merk kartu jaringan. Namun
demikian ada tiga hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC
ini, yaitu tipe kartu, jenis protokol, tipe kabel yang didukungnya.
1.1.1. Tipe NIC
Sesuai perkembangan komputer PC dan
mainboardnya, maka tipe slot atau expansion slot juga bermacam-macam, mulai
ISA, PCI dan AGP. Namun untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe
saja, yaitu PCI dan ISA.
Gambar 2. Contoh lain kartu jaringan
(NIC)
Pada saat membeli komputer khususnya
komputer rakitan, tidak semua slot terisi. Slot yang kosong ini dapat digunakan
untuk memasang beberapa kartu tambahan, seperti kartu suara, modem internal,
dan kartu jaringan.
Untuk membedakan slot ISA dan PCI
mudah saja. Jika casing komputer dibuka, di bagian belakang ada beberapa
deretan slot. Slot yang berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih
adalah slot PCI, dan slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
1.1.2. Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal beberapa protokol
untuk sebuah kartu jaringan, di antaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token
Ring, FDDI, dan ATM. Namun dalam buku ini dibatasi hanya menjelaskan dua protokol
saja, yaitu Ethernet dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet masih banyak
digunakan walaupun kecepatan transfer data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps
saja. Saat ini perusahaan, instansi pemerintah dan juga Warnet-warnet sudah
mulai menggunakan jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan
transfer data sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh berbeda.
Selain itu ada juga kartu jaringan
jenis combo. Jenis ini mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo
bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan.
Begitu juga dari sudut pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis
Coaxial dan UTP.
Komputer jenis notebook yang beredar
tidak semuanya sudah terpasang kartu jaringan. Untuk itu apabila notebook
pimpinan Anda menginginkan koneksi ke jaringan dan belum terpasang kartu
jaringan, maka Anda harus mempersiapkan kartu jaringan jenis PCMCIA. Kartu
jaringan ini pemasangannya tidak terlalu sulit, cukup dimasukkan ke port PCMCIA
yang ada pada setiap notebook dan tidak perlu dibongkar atau covernya dibuka.
Cukup ditancapkan dari bagian pinggir atau depan dari notebook tersebut.
Saat ini hampir semua NIC yang
beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play. PNP ini sudah sangat populer,
karena setiap kita menambah hardware baru secara otomatis akan dikonfigurasi
oleh komputer. Begitu juga oleh operating sistemnya. Namun demikian untuk
memastikan kartu jaringan Anda Plug and Play baca di manual atau tanyakan pada
penjualnya.
1.2. HUB atau Concentrator
Secara sederhana HUB bisa dikatakan
suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa Node
atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star. Pada jaringan
yang umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer
Server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client
atau workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan.
Jika akan dilakukan pengembangan HUB
juga bisa dihubungkan ke HUB berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB
yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau hub
lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat
ini beredar di pasaran ada dua jenis, yaitu manageable HUB dan unmanageable
HUB. Manageable HUB adalah HUB yang bisa dikelola atau di-manage dengan
software yang di bawahnya. Sedangkan unmana-geable HUB cara pengelolaannya
dilakukan secara manual.
Gambar 3. Contoh HUB
Perlu diketahui bahwa HUB hanya
memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan
HUB yang membentuk jaringan disebut "Shared Ethernet." Pada jaringan
seperti itu, setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth
jaringan yang ada. Umpamanya jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps
dan pada jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer yang semuanya
menggunakan sistem operasi Windows 95/98, maka secara sederhana jika semua
komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan data,
bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing user tersebut hanya
0.5 Mbps.
Gambar 4. Contoh repeater
Pada jaringan yang menggunakan
topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB namanya repeater
(pengulang). Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu
lintas data dari client ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak
antara client atau workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini
jaringan dan sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis
coaxial, jaringan akan lebih cepat.
1.3. Bridge (jembatan)
Bridge adalah perangkat yang
berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang
sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge memetakan
alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen
jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi
bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda,
paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak
agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
1.4. Switch
Switch atau lebih dikenal dengan
istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur
dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward.
Switch cut-through memiliki
kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya
memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch store-and-forward
merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan
menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk
memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk
mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan.
Dengan switch ada beberapa
keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh,
tidak terbagi seperti pada "shared network." Dengan demikian
kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah
switch yang saling berhubungan disebut "collapsed backbone."
Gambar 5. Contoh Switching
Saat ini perusahaan umumnya memilih
jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps
untuk koneksi ke server. Biasanya merka menggunakan switch 10/100 yang biasanya
memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke komputer client dan 1 port 100
Mbps untuk koneksi ke server atau komputer yang dianggap sebagai server.
1.5. VDSL
VDSL (Very high-bit-rate Digital
Subscriber Line port) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai
converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila
Anda akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya
kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini.
Masalah kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang digunakan. Bahkan
untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis VDSL yang kecepatannya bisa
diatur sesuai keinginan (manageble).
Gambar 6. Contoh VDSL yang umum
digunakan
Jaringan komputer khususnya LAN kini
sudah menjadi kebutuhan. Namun kadang-kadang yang menjadi kendala adalah ketika
jaringan harus menyebrang jalan, melintasi gedung, bahkan tidak sedikit merka
membangun LAN sendiri-sendiri, padahal masih dalam instansi atau perusahaan
yang sama. Sebenarnya teknologi untuk keperluan tersebut sudah sejak lama
diperkenalkan, seperti Wireless, Fiber Optic, VDSL, dan lain-lain. Namun
apabila menggunakan F/O biaya yang diperlukan tidak sedikit, begitu juga dengan
wireless. Dengan demikian salah satu alternatif untuk membangun LAN yang
melibatkan banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL
ini.
Seperti halnya F/O harus menggunakan
sepasang converter, Wireless juga harus sepasang, begitu juga dengan VDSL juga
harus sepasang. Satu dipasang di Swicth atau HUB yang berhubungan dengan Server
dan satunya lagi dipasang di Swicth atau HUB yang ada di Client atau di lokasi
lain.
Gambar 7. Kabel yang digunakan untuk
setting
1.6. Wireless
Wireles ini bermacam-macam merk dan
jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan merk dan jenis dari
Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah terpasang di komputer ada
juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook atau Laptop yang sudah
memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah ada Wirelessnya. Saat ini
memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk jaringan komputer
bergerak atau mobile.
Gambar 8. Contoh Wireless yang
mendukung WAN dan LAN
Untuk memanfaatkan Wireless yang
sudah ada di komputer atau memasang sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki
HUB atau Swicth yang ada fasilitas Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang
sudah medukung fasilitas Wireless ini kini mulai banyak digunakan. Berikut ini
contoh Wireless yang mendukung berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk
berkomunikasi antara komputer yang memiliki NIC Wireless atau NIC biasa, serta
mendukung Wide Area Network.
1.7. Router
Router bekerja dengan cara yang
mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau
filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol
tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara
logikal bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address
tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bisa
berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network)
atau jaringan global seperti Internet.
1.8. Kabel untuk jaringan
Saat ini ada beberapa tipe dan jenis
kabel yang digunakan untuk suatu jaringan. Kabel UTP (unshielded twisted pair),
coaxial, dan fiber optik adalah yang populer dan banyak digunakan.
Kabel yang paling umum dan mudah
pemasangannya adalah kabel jenis Coaxial. Namun sesuai perkembangan HUB atau
Concentrator penggunaan kabel ini pun mulai berkembang dan kabel UTP yang
dipilih, karena selain harganya tidak terlalu mahal namun kemampuannya bisa
diandalkan.
Kabel jenis lain yang sempat populer
awal tahun 1990-an adalah kabel coaxial. Kabel jenis ini hampir sama seperti
kabel antena televisi. Kabel lain yang juga sangat populer adalah Fiber Optik
(F/O). Kabel jenis ini sangat mahal harganya, tetapi kemampuannya mendukung
kecepatan transfer data sangat tinggi.
1.8.1. Twisted Pair Cable (UTP)
Kabel Twisted Pair Cable ini ada dua
jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki
selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus.
Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Twisted-pair (dikenal juga sebagai
10 BaseT) cocok untuk jaringan kecil, sedang maupun besar yang membutuhkan
fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai
network.
Pada twisted-pair network, komputer
disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted-pair
yang tersentral pada HUB, contoh jaringan seperti ini seperti terlihat pada
gambar 3.
Twisted-pair umumnya lebih reliable
dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai kemampuan data error
correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Bahkan dengan HUB ini bisa
dirangkai menjadi suatu jaringan yang besar.
Saat ini ada beberapa grade, atau
kategori, dari kabel twisted-pair. Category 5 adalah yang paling reliable dan
memiliki kompatibilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik
pada 10 Mbps network, dan Fast Ethernet. Anda dapat membeli kabel Category 5
yang telah dibuat, atau membuatnya sendiri.
Kabel Category 5 dapat dibeli atau
dibuat baik yang straight-through atau crossed. Suatu kabel Category 5 memiliki
8 kabel kecil yang masing-masing memiliki kode warna di dalamnya dari ujung ke
ujung. Hanya kabel kecil 1, 2, 3, dan 6 yang digunakan oleh Ethernet network untuk
komunikasi. Walaupun hanya 4 kabel yang akan digunakan, tetapi masing-masing 8
kabel semuanya terhubung ke jack.
Gambar 9. Contoh kebl UTP untuk
jaringan
Kabel Straight-through digunakan
untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel Crossed digunakan untuk
menghubungkan HUB ke HUB (ada beberapa pengecualian: beberapa jenis HUB
memiliki up-link port yang telah dicross secara internal, yang mana
memungkinkan Anda melakukan uplink HUB dengan suatu straight cable sebagai
gantinya).
Pada suatu kabel straight-through,
kabel 1, 2, 3, dan 6 pada satu ujung juga di kabel 1, 2, 3, dan 6 pada ujung
lainnya. Pada suatu kabel crossed, urutan dari kabel diubah dari ujung yang
satu ke ujung lainnya: kabel 1 menjadi 3, dan 2 menjadi 6.
Untuk menggambarkan urutan kabel mana
yang nomor 1, pegang RJ-45 tip dengan bagian tembaganya menghadap pada Anda
sesuai gambar berikut.
Gambar 10. Contoh kebl UTP yang
dipasang conector RJ45
1.8.2. Coaxial Cable
Media ini paling banyak digunakan
sebagai media LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar penggunaannya
dibandingkan twisted pair. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, sehingga
bisa digunakan untuk komunikasi broadband. Thick Coaxial biasanya digunakan untuk
kabel backbone pada jaringan instalasi Ethernet antar gedung. Dapat menjangkau
jarak 500 m bahkan 2500 m dengan menggunakan repeater.
Thin coax (dikenal juga sebagai 10
Base 2) adalah cocok untuk network rumah atau kantor, dengan dua atau tiga
komputer. Kabel ini mirip seperti kabel antena TV, harganya tidak terlalu mahal
dan mudah pemasangannya.
Kabel jenis ini proses pemasangannya
menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini untuk menyambung ke
masing-masing komputer menggunakan konektor T (T-connector) dan setiap ujungnya
menggunakan terminator atau penutup (50 ohm) jika tidak menggunakan HUB.
Gambar 11. Contoh kabel Coaxial yang
sudah dipasang konektor
1.8.3. Fiber Optic (F/O)
Jaringan yang menggunakan F/O ini
memang sangat jarang digunakan. Biasanya hanya perusahaan besar saja yang
menggunakan jaringan dengan media F/O. Karena harganya relatif mahal dan proses
pemasangannya lebih sulit.
Namun demikian, jaringan yang
menggunakan F/O ini dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan lagi.
Kecepatan pengiriman data dengan media F/O ini lebih dari 100 Mbps dan bebas
dari pengaruh lingkungan (noise).
Gambar 12. Contoh F/O (Fiber Optic)
yang sudah terpasang konektor (Parch cord)
1.8.4. Kabel Telepon
Beberapa tahun belakangan ini mulai
banyak digunakan kebel telepon untuk jaringan komputer (LAN). Kabel ini
biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Biasanya kabel
yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung ini jenis yang cukup kuat dan
dilengkapi dengan kawat baja, sehingga kalau dibentang tidak patah.
Biasanya kabel telepon yang
digunakan untuk diluar gedung (out door) ini dilengkapi dengan 3 kawat, 2 kawat
yang akan digunakan seagai penghubung data dan satu kawat digunakan agar tidak
putus apabila kawat tersebut dibentang. Akan lebih baik jika ujung dari baja
sebagai penguat tersebut dihubungkan ke grounding agar apabila terjadi petir
tidak akan bermasalah. Jadi pada intinya hanya dua kawat yang ada dalam kabel
tersebut yang digunakan.
1.8.5. Memilih jenis kabel
Untuk membangun suatu jaringan
umumnya yang menjadi masalah adalah yang berhubungan dengan pemilihan kabel.
Karena kabel merupakan kebutuhan pokok dari suatu jaringan.
Perlu diketahui, kabel yang sudah
tertanam biasanya tidak akan diangkat atau dipindahkan kecuali dalam keadaan
terpaksa. Oleh karena itu, perencanaan yang matang untuk menentukan jenis kabel
ini mutlak diperlukan. Jika kita salah mengambil keputusan, maka suatu saat
apabila akan ada pengembangan masalah kabel ini menjadi kendala.
Untuk itu saya menyarankan apabila
akan membangun suatu jaringan tentukan jenis kabel yang akan digunakan dengan
asumsi bahwa jaringan tersebut bisa berjalan dengan baik sampai 10 tahun atau
lebih. Dengan demikian tentukan jenis dan kualitas kabel ini sebelum Anda
memutuskan untuk menginstalasi jaringan.
Selain itu, masalah yang berhubungan
dengan kabel ini tidak hanya jenisnya saja, masalah yang berhubungan dengan
kecepatan dan jarak akses data juga perlu dipertimbangkan. Untuk itu berikut
ini saya jelaskan beberapa jenis kabel, jarak terjauh yang didukung oleh jenis
kabel tertentu, dan sebagainya.
Tipe
|
Kecepatan
|
Jarak
|
Konektor
|
UTP
Kategori 5
|
10 Mbps
|
<>300 kaki
|
RJ45
|
Coaxial atau kabel BNC RG 58
|
10 Mbps
|
<>2500 kaki
|
BNConnector
T
Terminator
|
Kabel Telepon (RJ11)
|
Konverter
RJ11
|
||
Wireles
|
> 10 Mbps
|
Tergantung jenis dan merk
|
|
Serat Optik (F/O)
|
100 Mbps
|
<> 3 mil
|
ST(spring loaded twist)
|
Tabel . Beberapa tipe kabel,
kecepatan dan jarak yang didukungnya
2. Piranti Lunak
Seperti telah dijelaskan di atas
bahwa piranti lunak yang dimaksud dalam buku ini adalah software termasuk
sistem operasi yang digunakan dalam membangun suatu jaringan, baik jaringan
berbasis Windows (Workgroup atau Client Server) maupun sistem operasi lain.
Namun dalam buku ini saya membatasi hanya menggunakan sistem operasi produk
Microsoft, yaitu keluarga Microsoft Windows.
2.1. Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan
dalam buku ini adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan
WIndows Vista untuk Client. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan Microsoft
Windows 2000 Server dan Microsoft Windows 2000 Professional, karena pada
prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa digunakan. Disarankan untuk saat
ini sebaiknya sistem operasi server yang digunakan adalah Microsoft Windows
Server 2003 dengan client Windows Vista atau Windows XP.
Bagi Anda yang ingin membangun
jaringan kecil dengan Workgroup, bisa menggunakan sistem operasi Microsoft Windows
XP, Windows Vista atau Windows 2000 Professional.
2.2. Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan
bebas. Namun saya menyarankan gunakan beberapa aplikasi saja, seperti untuk
mengolah kata, mengolah angka, mengolah data, dan aplikasi grafik yang
diperlukan.
Selain aplikasi tersebut Anda juga
bisa menambah aplikasi lain apabila komputer Anda dilengkapi Scaner. Aplikasi
yang saya maksud adalah aplikasi yang mendukung pengolahan gambar hasil scaner
tersebut.
2.3. Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi
ke jaringan LAN bisa berinternet seluruhnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas
Internet Sharing. Microsoft Windows Server 2003, Windows Vista, Windows XP,
sudah menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing Connection (ICS) dan ICF (Internet
Connection Firewall). Namun demikian Anda juga bisa menggunakan apliksi lain
yang disediakan penyelenggara atau ISP.
2.4. Program
Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah
program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan dengan Internet. Sehingga
dengan program ini pemakai atau semua user bisa menggunakan fasilitas seperti
browsing, chating, e-mail, dan sebagainya.
Program yang dimaksud antara lain
sebagai berikut:
- Microsoft Internet Explorer
- Microsoft Outlook
- Windows Messanger
CARA MEMASANG KABEL LAN
Memasang
Kabel LAN UTP (Unshielded Twisted Pair) untuk jaringan mudah-mudah susah....
yang perlu disediakan RJ45, Kabel LAN biasanya Belden(merk yang umum digunakan), Tang klip (Chrim), LAN Tester.
Kabel LAN Chrim (Tang Klip)
RJ45(Cross Adapter) RJ45
Lan Tester
Kabel UTP ada beberapa kategori , kategori 1 - 7 yang sering digunakan untuk LAN biasanya kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel kategori 1 - 7 diambil dari wikipedia.
cat 1: sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
cat 2: dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
cat 3: dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
cat 4: Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
cat 5: Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
cat 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
cat 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Ada dua Tipe pemasangan UTP yaitu : Tipe Cross dan Straight.
dalam pemasangan UTP yang paling penting adalah kabel urutan 1,2,3,6, sedangkan 4,5,7,8 tidak untuk transfer data.
Tipe Straight
ini paling mudah yang penting antara ujung yang satu dengan yang lain harus sama (sewarna).
standarnya adalah berwarna :
yang perlu disediakan RJ45, Kabel LAN biasanya Belden(merk yang umum digunakan), Tang klip (Chrim), LAN Tester.
Kabel LAN Chrim (Tang Klip)
RJ45(Cross Adapter) RJ45
Lan Tester
Kabel UTP ada beberapa kategori , kategori 1 - 7 yang sering digunakan untuk LAN biasanya kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel kategori 1 - 7 diambil dari wikipedia.
cat 1: sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
cat 2: dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps
cat 3: dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
cat 4: Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
cat 5: Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
cat 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
cat 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Ada dua Tipe pemasangan UTP yaitu : Tipe Cross dan Straight.
dalam pemasangan UTP yang paling penting adalah kabel urutan 1,2,3,6, sedangkan 4,5,7,8 tidak untuk transfer data.
Tipe Straight
ini paling mudah yang penting antara ujung yang satu dengan yang lain harus sama (sewarna).
standarnya adalah berwarna :
- oranye muda
- oranye tua
- hijau muda
- biru muda
- biru tua
- hijau tua
- coklat muda
- coklat tua
maka ujung
yang lain juga mempunyai urutan yang sama.
Tipe Cross/Silang :
Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua koneksi dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara langsung. Berikut ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover.
model ini hanya menyilangkan antara ujung yang satu dengan yang lain.
1 ------> 3
2 ------> 6
3 ------> 1
6 ------> 2
sebagai berikut detailnya :
ujung yang pertama
Tipe Cross/Silang :
Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua koneksi dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara langsung. Berikut ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover.
model ini hanya menyilangkan antara ujung yang satu dengan yang lain.
1 ------> 3
2 ------> 6
3 ------> 1
6 ------> 2
sebagai berikut detailnya :
ujung yang pertama
- oranye muda
- oranye tua
- hijau muda
- biru muda
- biru tua
- hijau tua
- coklat muda
- coklat tua
Ujung yang
satunya lagi :
- hijau muda
- hijau tua
- orange muda
- biru muda
- biru tua
- orange tua
- coklat muda
- coklat tua
Re: UTP -
Standard TIA 568A-B
Nambahin dikit ajah, soal standar bukan tidak akan menimbulkan masalah jika tidak di ikuti? Afaik, standar itu dibuat sebagai panduan sekaligus kontrol performance suatu alat, dlm hal ini kabel UTP. Untuk standar yg seharusnya di ikuti sudah di atur dlm standar TIA 568A dan 568B, untuk kabel 'straight' dianjurkan untuk menggunakan 568B sedangkan kabel 'cross' satu sisi 568A dan sisi lain 568B.
UTP 568A dan 568B
Pemasangan UTP tidak mengikuti aturan Standar bukan tidak akan menimbulkan masalah. Standar itu dibuat sebagai panduan sekaligus kontrol performance suatu alat, dlm hal ini kabel UTP. Untuk standar yg seharusnya di ikuti sudah di atur dlm standar TIA 568A dan 568B, untuk kabel 'straight' dianjurkan untuk menggunakan 568B sedangkan kabel 'cross' satu sisi 568A dan sisi lain 568B. Ketika mengupgrade basis 10Mbps ke 100Mbps. apabila kita memasang UTP dengan tidak mengikuti Standar TIA sering menjadi masalah.
Cara Pemasangannya :
Kupas kabel LAN, bisa dengan Chrip Tools(TangKlip) di bagian untuk pengupas Kabel dan urutkan warna kabel yang akan kita pasang.
Ratakan Kabel yang telah terkelupas dengan cara dipotong, di Chrim tools juga ada bagian untuk memotong kabel.
Ratakan Kabelnya sebelum dimasukan kedalam RJ45.
Masukkan kabel yang tadi sudah diurutkan kabelnya dan sudah diratakan.
Tekan Kabel kedalam hingga kabel tersebut rata diujung pin.
Tekan Pin RJ dengan Chrim Tools.
Lalu Tes kabel dengan Tester LAN, pastikan semua Lampu menyala semua dengan baik.
Untuk Straight Lampu Tester akan menyala secara bersamaan.
Untuk Cross Lampu akan menyala secara silang, yaitu diurutan 1,2,3,6 (A) dengan 3,6,1,2 (B).
berarti sudah benar dan siap digunakan.
Nambahin dikit ajah, soal standar bukan tidak akan menimbulkan masalah jika tidak di ikuti? Afaik, standar itu dibuat sebagai panduan sekaligus kontrol performance suatu alat, dlm hal ini kabel UTP. Untuk standar yg seharusnya di ikuti sudah di atur dlm standar TIA 568A dan 568B, untuk kabel 'straight' dianjurkan untuk menggunakan 568B sedangkan kabel 'cross' satu sisi 568A dan sisi lain 568B.
UTP 568A dan 568B
Pemasangan UTP tidak mengikuti aturan Standar bukan tidak akan menimbulkan masalah. Standar itu dibuat sebagai panduan sekaligus kontrol performance suatu alat, dlm hal ini kabel UTP. Untuk standar yg seharusnya di ikuti sudah di atur dlm standar TIA 568A dan 568B, untuk kabel 'straight' dianjurkan untuk menggunakan 568B sedangkan kabel 'cross' satu sisi 568A dan sisi lain 568B. Ketika mengupgrade basis 10Mbps ke 100Mbps. apabila kita memasang UTP dengan tidak mengikuti Standar TIA sering menjadi masalah.
Cara Pemasangannya :
Kupas kabel LAN, bisa dengan Chrip Tools(TangKlip) di bagian untuk pengupas Kabel dan urutkan warna kabel yang akan kita pasang.
Ratakan Kabel yang telah terkelupas dengan cara dipotong, di Chrim tools juga ada bagian untuk memotong kabel.
Ratakan Kabelnya sebelum dimasukan kedalam RJ45.
Masukkan kabel yang tadi sudah diurutkan kabelnya dan sudah diratakan.
Tekan Kabel kedalam hingga kabel tersebut rata diujung pin.
Tekan Pin RJ dengan Chrim Tools.
Lalu Tes kabel dengan Tester LAN, pastikan semua Lampu menyala semua dengan baik.
Untuk Straight Lampu Tester akan menyala secara bersamaan.
Untuk Cross Lampu akan menyala secara silang, yaitu diurutan 1,2,3,6 (A) dengan 3,6,1,2 (B).
berarti sudah benar dan siap digunakan.
KONEKTOR RJ45
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.
Fungsi konektor : Memudahkan penggantian pesawat telpon atau memudahkan untuk dipindah-pindah serta mudah untuk dicabut tanpa khawatir tersengat aliran listrik
Jika dipasang sesuai dengan petunjuk pemasangan maka akan menghemat tagihan telpon sampai 30%. Dengan memakai alat ininmaka akan memperoleh suatu nilai tambah berkomunikasi.
A. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri atas konduktor
silindris melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang
konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan.
Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari
repeater.
Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :
1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut
dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval
Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang
dipakai, bukan nama kabelnya.
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
-Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam
ruangan.
-Dapat langsung dihubungkan ke komputer
menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :
-Mampu menjangkau bentangan maksimum 185
meter.
-Impedansi Terminator 50 Ohm.
Fungsi:
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan
radio amatir terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar.
2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel
coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung,
Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial
Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih
besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak
sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
-Mampu menjangkau bentangan maksimum 500
meter.
-Impedansi terminator 50 Ohm.
-Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan
dengan komputer.
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet,
diperlukan transceiver. Koneksi antara Network Adapter
Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop
cable untuk menghubungkan Transceiver dengan
Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network
Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.
Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet,
instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya
lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas
data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih
menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
Konektor :
1. BNC Kabel konektor
Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor
Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor
Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator
Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Sesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet
dengan media transmisi coax hanya ada satu kecepatan transfer
data (10 Mbps).
Terminator yang dapat digunakan adalah terminator dengan nilai
resitansi sebesar 50 OHM.
Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan sangat tidak
dianjurkan karena dapat mengurangi performansi dari jaringan
komputer tersebut.
Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang
(backbone) untuk penyambung di dalam sistem ethernet karena
biayanya murah.
Karakteristik lain dari media tipe ini :
PELINDUNG INTERFERENSI : ada
MAKS. BANDWITH : 10 Mbps
MAKS. KABEL : 500 meter
SOKET : BNC (Bayonet Naval Conector)
BIAYA : murah dibanding UTP
TOPOLOGI FISIK : Bus
INSTALLASI : sederhana
B. Kabel Terpilin
Ada beberapa jenis kabel terpilin, yaitu:
.1 UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri
dari 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8
buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja
untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet). Perangkat
lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis
kabel ini adalah konektor kabel UTP (RJ-45) dan HUB/SWITCH.
Ada beberapa klasifikasi kabel yang digunakan untuk jaringan
twisted-pair, tapi yang paling
populer adalah Category 5 (CAT 5). Masih ada beberapa
klasifikasi untuk CAT 5 ini, untuk pemakaian biasa
digunakan CMR Cable. Kabel CAT 5 dijual dalam bentuk rol di
dalam karton berlubang untuk memudahkan penanganannya.
Pada ujung-ujung kabel CAT 5 ini dipasangkan konektor yang
dikenal sebagai konektor RJ-45 (RJ dari kata 'Registered
Jack'). Konektor RJ-45 ini mirip dengan konektor pada kabel telepon
(RJ-11). Bila pada kabel telepon menggunakan tiga pasang kawat,
maka kabel network ini menggunakan empat pasang.
Ada dua macam pemasangan yang menghasilkan 'Ujung A' (End
A) dan 'Ujung B' (End B). Urutan pemasangan kawat pada
konektor yang dikenal
sebagai End A dan End B ini pada dasarnya adalah standar
EIA568A dan EIA568B. Kabel CAT 5 yang kerdua ujungnya
adalah Ujung A disebut sebagai
straight-through cable (kabel langsung), sedangkan bila yang
satu Ujung A dan yang lainnya Ujung B dinamakan cross-over
cable (kabel silang).
Skema Kabel dengan menggunakan H U B
Skema Kabel Langsung ( Pear to Pear )
Apabila ingin menghubungkan dua komputer langsung tanpa
menggunakan hub dengan kabek network, maka yang diperlukan
adalah cross-over cable. Hubungan komputer
dengan menggunakan hub memerlukan straight through cable.
Sebenarnya pada kabel CAT 5 tidak semua kawat terpakai.
Hanya kawat yang terhubung pada pin nomor 1, 2 ,3 dan 6
yang terpakai sedangkan kawat yang terhubung pada pin nomor
4, 5, 7 dan 8 tidak terpakai.
Perangkat yang berhubungan dengan UTP
Alat-alat yang berhubungan dengan pemakaian kabel UTP :
1. Konektor RJ-45.
a. RJ-45 : untuk jaringan komputer.
Gambar RJ-45
b. RJ-11 : untuk kabel telepon.
Gambar RJ-11
2. Tang Crimping (Scrimping tools).
Untuk pemasangan konektor RJ-45 pada kabel
UTP,digunakan tang khusus yang disebut “crimp
tool" yang memiliki 8 pin untuk menekan pin-pin
tembaga pada konektor tersebut. Alat ini gunanya
untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke
kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah
tidak bisa dicopot lagi konektornya.
Gambar Scrimping Tools
3. LAN Tester.
Sebuah LAN tester juga diperlukan untuk
mengetes apakah kabel UTP sudah terpasang
dengan benar.Bentuknya seperti kotak dan ada
lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedapkedip.
Gambar LAN Tester
4. Hub
Gambar HUB
Hub merupakan perangkat pengubung dalam
suatu jaringan komputer. Pada jaringan bertopologi
star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang
memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini
komputer yang sudah memasang NIC) bergabung
menjadi satu jaringan. Hub memiliki 4 – 24 port plus
1 port untuk ke server atau hub lain. Dalam
menghubungkan antara hub dengan computer atau
hub dengan hub lain dapat digunakan kabel UTP
yang telah dipasang konektor RJ-45 atau RJ-11.
Pemasangan kabel ini disesuaikan dengan
kebutuhan.
5. Bridge
Gambar Bridge
Bridge adalah perangkat yang berfungsi
menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge
bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda-beda
atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan
alamat ethernet dari setiap node yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan
memperbolehkannya hanya lalu lintas data yang
diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah
paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak,
jika segmennya berbeda, paket akan diteruskan ke
segmen tujuan. Bridge juga bisa mencegah pesan
rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
6.Router
Gambar Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan
bridge. Perbedaannya router menyaring (filter) lalu
lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan
melihat alamat paket data, tetapi dengan
menggunakan protokol tertentu. Router muncul
untuk menangani perlunya membagi jaringan secara
logical bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi
jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya
lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu
yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.
Kabel UTP mempunyai ciri :
PELINDUNG INTERFERENSI : tidak ada
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps
MAKS. KABEL : 100 meter
SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack)
BIAYA : murah
TOPOLOGI FISIK : Star, Extended Star, Tree
INSTALLASI : Mudah
Beberapa Kategori (CAT) Kabel UTP :
Kategori 1 : Memiliki kualitas transmisi terendah disbanding
dengan category yang lain. Didesain untuk
mendukung sinyal analog. Kabel UTP kategori 1
ini biasa digunakan untuk sambungan telepon
analog atau yang dahulu disebut sebagai POTS
(Plain Old Telephone Service) dan ISDN.
Kategori 2 : Kabel UTP Cat 2 merupakan kabel UTP yang
memiliki kualitas transmisi diatas kualitas UTP
Cat 1. UTP Cat 2 didesain untuk mendukung
transmisi komunikasi data maupun suara
digital. Kecepatan transmisi data yang dimiliki
oleh UTP Cat 2 ini mencapai 4 mbps. Biasanya
diguakan untuk protocol localtalk (Apple).
Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan
data hingga 1 Mbps.
Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM)
dengan kecepatan data hingga 20 Mbps.
Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan
data hingga 100 Mbps.
Kategori 5+ : Kecepatan transmisi data maksimal 1000
Mbps.
Kategori 6 : Kabel UTP Category 6 (Cat 6) merupakan jenis
kabel UTP yang memiliki kualitas transmisi
yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan
kabel UTP dengan kategory 5. UTP Cat 6 ini
telah didesain dengan sedemikain rupa,
sehingga mamiliki kemampuan untuk
mendukung komunikasi data dan suara dengan
kecepatan transmisi mencapai lebih dari 10
gbps(Giga Byte per Second).
Kategori 7 : Kabel UTP Category 7 (Cat 7) merupakan jenis
kabel UTP yang memiliki kualitas transmisi
yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan
kabel UTP dengan kategory 6. UTP Cat 7 ini
telah didesain dengan sedemikain rupa,
sehingga mamiliki kemampuan untuk bekerja
pada frekuensi lebih dari 600 MHz.
Fungsi:
Sebagai contoh penggunaan kabel UTP untuk sehari-harinya
adalah digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Salah satu alasan
utama kenapa jenis kabel UTP ini sangat popular dibandingkan
dengan jenis kabel lainnya adalah karena penggunaan Kabel UTP
sebagai kabel telpon. Karena banyak gedung menggunakan kabel
ini untuk sistem telepon dan juga biasanya ada kabel extra yang
dipasang untuk memenuhi pengembangan di masa mendatang.
Karena kabel ini juga bisa digunakan untuk mentransmisikan data
dan juga suara, maka menjadi pilihan untuk membangun jaringan
komputer. Yang membedakan antara telpon dengan komputer
dalam hal penggunaan kabel UTP ini adalah terletak pada jacknya
atau konektornya. Pada komputer digunakan RJ-45, yang
dapat menampung 8 koneksi kabel sedangkan pada telpon
digunakan RJ-11, dapat menampung 4 koneksi kabel dan
ukurannya lebih kecil. Lebih jelasnya bisa dilihat koneksi dari
telpon anda yang menggunakan RJ-11.
.2 STP (Shielded Twisted Pair)
Dilihat dari namanya Shielded Twisted Pair, kabel networking
tipe ini terdiri dari 4 pasang dawai kabel yang masing-masing
pasang dipelintir.
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan
antisipasi tekukan kabel. STP yang diperuntukkan bagi instalasi
jaringan ethernet memiliki resistansi atas interferensi
elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan
ukuran fisik kabel.
Kabel STP memiliki kelebihan dan kekurangan persis sama
dengan kabel UTP, memiliki satu hal keunggulan yakni jaminan
proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal dan
harganya lebih mahal dari UTP.
Tidak seperti kabel Coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan
bagian dari sirkuit data, karena itu perlu di-ground pada setiap
ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh
tanpa bantuan device penguat (repeater).
Konektor RJ-45 & Tang Crimping
Konektor RJ-45 digunakan untuk memasang kabel UTP dan
memiliki 8 buah pin sebagai media transmisi data. Kabel UTP
disusun berdasarkan warna yang telah ditentukan (urutan
STRAIGHT atau CROSS) kemudian dimasukkan ke konektor RJ-
45 dengan menggunakan sebuah tang khusus bernama tang
crimping.
Karakteristik media tipe ini :
PELINDUNG INTERFERENSI : ada
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps
MAKS. KABEL : 100 meter
SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack)
BIAYA : lebih mahal dibanding UTP
TOPOLOGI FISIK : Star & Token Ring
INSTALLASI : lebih sulit dibanding UTP
Fungsi:
Kabel jenis ini digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Kabel
STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada
jaringan Token-Ring IBM.
C. Fiber Optic
Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan
material penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar
isyarat, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan sinyal
elektronik. karena itu kabel jenis ini tidak terpengaruh dengan
gangguan elektromagnet.
Kabel fiber optik sangat sesuai digunakan di
kawasan yang banyak gangguan
elektromagnet dan jarak yang jauh.
Kabel fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi tidak
sama halnya dengan kabel tembaga (UTP dab Coaxial). besarnya data
yangi dapat
di transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi yang
membutuhkan kecepatan seperti video konference. 10BaseF, 100BaseF,
1000BaseF merujuk kepada spesifikasi fiber optik
yang membawa sinyal ethernet, angka F merujuk kepada Fiber.
Connector yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik
ialah ST connector yang menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC
connector akan menjadi lebih populer
karena mudah digunakan.
Gambar ST Connector
Penggunaan fiber optik umumnya digunakan pada jaringan besar dan
jaringan tulang punggung (backbone). Tipe ini berisi satu serat kaca
tipis yang mengalirkan data dalam pulsa
cahaya. Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang dibawa
melalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang mahal
walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya
orang kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
· Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second
· Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
· Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
· Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
· Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
· Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
· Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Kontruksi kabel fiber optic
· Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
· Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
· Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
· Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Karakteristik dan ciri-ciri media tipe ini adalah :
PELINDUNG INTERFERENSI : ada
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps ~ 1 Gbps
MAKS. KABEL : 2000 meter
SOKET : ST (Spring Loaded Twist)
BIAYA : mahal jika
TOPOLOGI FISIK : Bus & Star
INSTALLASI : paling rumit
Fungsi:
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk
komunikasi suara dan data.
D. Konektor BNC
Apa fungsi REPEATER ITU ?
REPEATER berfungsi untuk penguat sinyal dari kabel , misalnya pada sebuah
jaringan LAN dengan topologi start yang menggunakan kabel UTP .Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri atas konduktor
silindris melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang
konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan.
Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari
repeater.
Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :
1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut
dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval
Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang
dipakai, bukan nama kabelnya.
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
-Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam
ruangan.
-Dapat langsung dihubungkan ke komputer
menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :
-Mampu menjangkau bentangan maksimum 185
meter.
-Impedansi Terminator 50 Ohm.
Fungsi:
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan
radio amatir terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar.
2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel
coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung,
Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial
Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih
besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak
sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
-Mampu menjangkau bentangan maksimum 500
meter.
-Impedansi terminator 50 Ohm.
-Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan
dengan komputer.
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet,
diperlukan transceiver. Koneksi antara Network Adapter
Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop
cable untuk menghubungkan Transceiver dengan
Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network
Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.
Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet,
instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya
lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas
data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih
menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
Konektor :
1. BNC Kabel konektor
Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor
Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor
Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator
Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Sesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet
dengan media transmisi coax hanya ada satu kecepatan transfer
data (10 Mbps).
Terminator yang dapat digunakan adalah terminator dengan nilai
resitansi sebesar 50 OHM.
Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan sangat tidak
dianjurkan karena dapat mengurangi performansi dari jaringan
komputer tersebut.
Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang
(backbone) untuk penyambung di dalam sistem ethernet karena
biayanya murah.
Karakteristik lain dari media tipe ini :
PELINDUNG INTERFERENSI : ada
MAKS. BANDWITH : 10 Mbps
MAKS. KABEL : 500 meter
SOKET : BNC (Bayonet Naval Conector)
BIAYA : murah dibanding UTP
TOPOLOGI FISIK : Bus
INSTALLASI : sederhana
B. Kabel Terpilin
Ada beberapa jenis kabel terpilin, yaitu:
.1 UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri
dari 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8
buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja
untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet). Perangkat
lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis
kabel ini adalah konektor kabel UTP (RJ-45) dan HUB/SWITCH.
Ada beberapa klasifikasi kabel yang digunakan untuk jaringan
twisted-pair, tapi yang paling
populer adalah Category 5 (CAT 5). Masih ada beberapa
klasifikasi untuk CAT 5 ini, untuk pemakaian biasa
digunakan CMR Cable. Kabel CAT 5 dijual dalam bentuk rol di
dalam karton berlubang untuk memudahkan penanganannya.
Pada ujung-ujung kabel CAT 5 ini dipasangkan konektor yang
dikenal sebagai konektor RJ-45 (RJ dari kata 'Registered
Jack'). Konektor RJ-45 ini mirip dengan konektor pada kabel telepon
(RJ-11). Bila pada kabel telepon menggunakan tiga pasang kawat,
maka kabel network ini menggunakan empat pasang.
Ada dua macam pemasangan yang menghasilkan 'Ujung A' (End
A) dan 'Ujung B' (End B). Urutan pemasangan kawat pada
konektor yang dikenal
sebagai End A dan End B ini pada dasarnya adalah standar
EIA568A dan EIA568B. Kabel CAT 5 yang kerdua ujungnya
adalah Ujung A disebut sebagai
straight-through cable (kabel langsung), sedangkan bila yang
satu Ujung A dan yang lainnya Ujung B dinamakan cross-over
cable (kabel silang).
Skema Kabel dengan menggunakan H U B
Skema Kabel Langsung ( Pear to Pear )
Apabila ingin menghubungkan dua komputer langsung tanpa
menggunakan hub dengan kabek network, maka yang diperlukan
adalah cross-over cable. Hubungan komputer
dengan menggunakan hub memerlukan straight through cable.
Sebenarnya pada kabel CAT 5 tidak semua kawat terpakai.
Hanya kawat yang terhubung pada pin nomor 1, 2 ,3 dan 6
yang terpakai sedangkan kawat yang terhubung pada pin nomor
4, 5, 7 dan 8 tidak terpakai.
Perangkat yang berhubungan dengan UTP
Alat-alat yang berhubungan dengan pemakaian kabel UTP :
1. Konektor RJ-45.
a. RJ-45 : untuk jaringan komputer.
Gambar RJ-45
b. RJ-11 : untuk kabel telepon.
Gambar RJ-11
2. Tang Crimping (Scrimping tools).
Untuk pemasangan konektor RJ-45 pada kabel
UTP,digunakan tang khusus yang disebut “crimp
tool" yang memiliki 8 pin untuk menekan pin-pin
tembaga pada konektor tersebut. Alat ini gunanya
untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke
kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah
tidak bisa dicopot lagi konektornya.
Gambar Scrimping Tools
3. LAN Tester.
Sebuah LAN tester juga diperlukan untuk
mengetes apakah kabel UTP sudah terpasang
dengan benar.Bentuknya seperti kotak dan ada
lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedapkedip.
Gambar LAN Tester
4. Hub
Gambar HUB
Hub merupakan perangkat pengubung dalam
suatu jaringan komputer. Pada jaringan bertopologi
star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang
memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini
komputer yang sudah memasang NIC) bergabung
menjadi satu jaringan. Hub memiliki 4 – 24 port plus
1 port untuk ke server atau hub lain. Dalam
menghubungkan antara hub dengan computer atau
hub dengan hub lain dapat digunakan kabel UTP
yang telah dipasang konektor RJ-45 atau RJ-11.
Pemasangan kabel ini disesuaikan dengan
kebutuhan.
5. Bridge
Gambar Bridge
Bridge adalah perangkat yang berfungsi
menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge
bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda-beda
atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan
alamat ethernet dari setiap node yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan
memperbolehkannya hanya lalu lintas data yang
diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah
paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak,
jika segmennya berbeda, paket akan diteruskan ke
segmen tujuan. Bridge juga bisa mencegah pesan
rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
6.Router
Gambar Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan
bridge. Perbedaannya router menyaring (filter) lalu
lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan
melihat alamat paket data, tetapi dengan
menggunakan protokol tertentu. Router muncul
untuk menangani perlunya membagi jaringan secara
logical bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi
jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya
lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu
yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.
Kabel UTP mempunyai ciri :
PELINDUNG INTERFERENSI : tidak ada
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps
MAKS. KABEL : 100 meter
SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack)
BIAYA : murah
TOPOLOGI FISIK : Star, Extended Star, Tree
INSTALLASI : Mudah
Beberapa Kategori (CAT) Kabel UTP :
Kategori 1 : Memiliki kualitas transmisi terendah disbanding
dengan category yang lain. Didesain untuk
mendukung sinyal analog. Kabel UTP kategori 1
ini biasa digunakan untuk sambungan telepon
analog atau yang dahulu disebut sebagai POTS
(Plain Old Telephone Service) dan ISDN.
Kategori 2 : Kabel UTP Cat 2 merupakan kabel UTP yang
memiliki kualitas transmisi diatas kualitas UTP
Cat 1. UTP Cat 2 didesain untuk mendukung
transmisi komunikasi data maupun suara
digital. Kecepatan transmisi data yang dimiliki
oleh UTP Cat 2 ini mencapai 4 mbps. Biasanya
diguakan untuk protocol localtalk (Apple).
Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan
data hingga 1 Mbps.
Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM)
dengan kecepatan data hingga 20 Mbps.
Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan
data hingga 100 Mbps.
Kategori 5+ : Kecepatan transmisi data maksimal 1000
Mbps.
Kategori 6 : Kabel UTP Category 6 (Cat 6) merupakan jenis
kabel UTP yang memiliki kualitas transmisi
yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan
kabel UTP dengan kategory 5. UTP Cat 6 ini
telah didesain dengan sedemikain rupa,
sehingga mamiliki kemampuan untuk
mendukung komunikasi data dan suara dengan
kecepatan transmisi mencapai lebih dari 10
gbps(Giga Byte per Second).
Kategori 7 : Kabel UTP Category 7 (Cat 7) merupakan jenis
kabel UTP yang memiliki kualitas transmisi
yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan
kabel UTP dengan kategory 6. UTP Cat 7 ini
telah didesain dengan sedemikain rupa,
sehingga mamiliki kemampuan untuk bekerja
pada frekuensi lebih dari 600 MHz.
Fungsi:
Sebagai contoh penggunaan kabel UTP untuk sehari-harinya
adalah digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Salah satu alasan
utama kenapa jenis kabel UTP ini sangat popular dibandingkan
dengan jenis kabel lainnya adalah karena penggunaan Kabel UTP
sebagai kabel telpon. Karena banyak gedung menggunakan kabel
ini untuk sistem telepon dan juga biasanya ada kabel extra yang
dipasang untuk memenuhi pengembangan di masa mendatang.
Karena kabel ini juga bisa digunakan untuk mentransmisikan data
dan juga suara, maka menjadi pilihan untuk membangun jaringan
komputer. Yang membedakan antara telpon dengan komputer
dalam hal penggunaan kabel UTP ini adalah terletak pada jacknya
atau konektornya. Pada komputer digunakan RJ-45, yang
dapat menampung 8 koneksi kabel sedangkan pada telpon
digunakan RJ-11, dapat menampung 4 koneksi kabel dan
ukurannya lebih kecil. Lebih jelasnya bisa dilihat koneksi dari
telpon anda yang menggunakan RJ-11.
.2 STP (Shielded Twisted Pair)
Dilihat dari namanya Shielded Twisted Pair, kabel networking
tipe ini terdiri dari 4 pasang dawai kabel yang masing-masing
pasang dipelintir.
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan
antisipasi tekukan kabel. STP yang diperuntukkan bagi instalasi
jaringan ethernet memiliki resistansi atas interferensi
elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan
ukuran fisik kabel.
Kabel STP memiliki kelebihan dan kekurangan persis sama
dengan kabel UTP, memiliki satu hal keunggulan yakni jaminan
proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal dan
harganya lebih mahal dari UTP.
Tidak seperti kabel Coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan
bagian dari sirkuit data, karena itu perlu di-ground pada setiap
ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh
tanpa bantuan device penguat (repeater).
Konektor RJ-45 & Tang Crimping
Konektor RJ-45 digunakan untuk memasang kabel UTP dan
memiliki 8 buah pin sebagai media transmisi data. Kabel UTP
disusun berdasarkan warna yang telah ditentukan (urutan
STRAIGHT atau CROSS) kemudian dimasukkan ke konektor RJ-
45 dengan menggunakan sebuah tang khusus bernama tang
crimping.
Karakteristik media tipe ini :
PELINDUNG INTERFERENSI : ada
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps
MAKS. KABEL : 100 meter
SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack)
BIAYA : lebih mahal dibanding UTP
TOPOLOGI FISIK : Star & Token Ring
INSTALLASI : lebih sulit dibanding UTP
Fungsi:
Kabel jenis ini digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Kabel
STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada
jaringan Token-Ring IBM.
C. Fiber Optic
Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan
material penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar
isyarat, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan sinyal
elektronik. karena itu kabel jenis ini tidak terpengaruh dengan
gangguan elektromagnet.
Kabel fiber optik sangat sesuai digunakan di
kawasan yang banyak gangguan
elektromagnet dan jarak yang jauh.
Kabel fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi tidak
sama halnya dengan kabel tembaga (UTP dab Coaxial). besarnya data
yangi dapat
di transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi yang
membutuhkan kecepatan seperti video konference. 10BaseF, 100BaseF,
1000BaseF merujuk kepada spesifikasi fiber optik
yang membawa sinyal ethernet, angka F merujuk kepada Fiber.
Connector yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik
ialah ST connector yang menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC
connector akan menjadi lebih populer
karena mudah digunakan.
Gambar ST Connector
Penggunaan fiber optik umumnya digunakan pada jaringan besar dan
jaringan tulang punggung (backbone). Tipe ini berisi satu serat kaca
tipis yang mengalirkan data dalam pulsa
cahaya. Cahaya pulsa merepresentasikan informasi digital yang dibawa
melalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik memang mahal
walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya
orang kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
· Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second
· Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
· Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
· Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
· Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
· Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
· Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Kontruksi kabel fiber optic
· Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
· Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
· Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
· Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Karakteristik dan ciri-ciri media tipe ini adalah :
PELINDUNG INTERFERENSI : ada
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps ~ 1 Gbps
MAKS. KABEL : 2000 meter
SOKET : ST (Spring Loaded Twist)
BIAYA : mahal jika
TOPOLOGI FISIK : Bus & Star
INSTALLASI : paling rumit
Fungsi:
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk
komunikasi suara dan data.
D. Konektor BNC
Apa fungsi REPEATER ITU ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar