Kata
Manajemen sendiri berasal dari bahasa Prancis kuno
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal.
Dengan demikian Manjemen
adalah proses pengkoordinasian aktifitas kerja beberapa oarng, sehingga kerja
bisa terselesaikan secara efektif dan efisien, sedangkan orang yang
mengkoordinasikan aktifitas tersebut disebut manager.
Manajemen memiliki fungsi sebagai elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan guna mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan.
A.
Planning (perencanaan)
Perencanaan adalah memikirkan apa
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
Selain itu
dalam planing memiliki jenis perencanaan yang meliputi :
1. Strategi planning : perencanaan utama meliputi perencanaan startegi umum/ pola dasar tujuan perusahaan.
2. Strategi manajemen : perencanaan departementasi yang harus dilaporkan setiap tahun.
3. Perencanaan adminsitrasi : perencanaan yang diatur secara terperinci dan teknikal yang terdiri dari kegiatan dan tugas.
1. Strategi planning : perencanaan utama meliputi perencanaan startegi umum/ pola dasar tujuan perusahaan.
2. Strategi manajemen : perencanaan departementasi yang harus dilaporkan setiap tahun.
3. Perencanaan adminsitrasi : perencanaan yang diatur secara terperinci dan teknikal yang terdiri dari kegiatan dan tugas.
Selain dari
pada itu, terdapat pula syarat-syarat perencanaan yang meliputi :
1. Realistis praktis dan terarah dimana idealisme takluk kepada rasio dan rasio pada pengalaman.
2. Disusun oleh ahli dalam perencanaan yang sangat faham tujuan utama perusahaan.
3. Dapat dilaksanakan oleh manajemen tingkat atas, menengah dan bawah secara serempak.
1. Realistis praktis dan terarah dimana idealisme takluk kepada rasio dan rasio pada pengalaman.
2. Disusun oleh ahli dalam perencanaan yang sangat faham tujuan utama perusahaan.
3. Dapat dilaksanakan oleh manajemen tingkat atas, menengah dan bawah secara serempak.
Semua kegiatan
perencanaan pada dasarnya melalui empat tahapan berikut ini :
1.
Tahap 1 menetapkan
tujuan atau serangkaian tujuan.
2.
Tahap 2 merumuskan
keadaan saat ini.
3.
Tahap 3 mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan.
4.
Tahap 4 mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
B.
Organizing (pengorganisasian)
pengorganisasian atau organizing dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
Dalam pengorganisasian dikenal
istilah KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam
rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
Setiap bentuk organisasi mempunyai
unsur-unsur tertentu antara lain :
a.sebagai wadah/tempat untuk kerjasama
b.proses kerjasama sedikitnya dua orang
c.jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
d.ada tujuan tertentu
Adapun beberapa asas/prinsip organisasi yang perlu kita ketahui antara lain adalah :
a. asas perumusan tujuan
b. asa pembagian kerja
c. asas pendelegasian wewenang
d. asas koordinasi
e. asas efisiensi pengawasan
f. asas pengawasan umum
Tipe/bentuk/jenis-jenis organisasi antara lain :
a.organisasi garis
b.organisasi fungsional
c.organisasi garis dan staff
d.organisasi panitia
a.sebagai wadah/tempat untuk kerjasama
b.proses kerjasama sedikitnya dua orang
c.jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
d.ada tujuan tertentu
Adapun beberapa asas/prinsip organisasi yang perlu kita ketahui antara lain adalah :
a. asas perumusan tujuan
b. asa pembagian kerja
c. asas pendelegasian wewenang
d. asas koordinasi
e. asas efisiensi pengawasan
f. asas pengawasan umum
Tipe/bentuk/jenis-jenis organisasi antara lain :
a.organisasi garis
b.organisasi fungsional
c.organisasi garis dan staff
d.organisasi panitia
C.
Actuating (pengarahan)
Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak
berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi
actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung
dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa
hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan
sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga
ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating)
tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan,
dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating)
ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu
jika :
1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut
memberikan manfaat bagi dirinya,
3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi
atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan
bagi yang bersangkutan dan
5. Hubungan antar teman dalam
organisasi tersebut harmonis.
D.
Controling (pengawasan)
Pengertian Controlling di dalam
bahasa Indonesia dapat ditafsirkan sebagai
pengawasan atau pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris pengertian
pengawasan dan pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah controlling.
Controlling baik yang dalam pengertian pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau lembaga pengawasan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan. Padahal fungsi pengawasan atau pengendalian tersebut adalah sebagai salah satu keguatan untuk mengadakan perbaikan bila hasil atau jasa yang sudah distandarisasi itu tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
pengawasan atau pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris pengertian
pengawasan dan pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah controlling.
Controlling baik yang dalam pengertian pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau lembaga pengawasan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan. Padahal fungsi pengawasan atau pengendalian tersebut adalah sebagai salah satu keguatan untuk mengadakan perbaikan bila hasil atau jasa yang sudah distandarisasi itu tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Standarisiasi merupakan salah satu
tindakan awal dari proses perencanaan dan standar itu harus
terandalkan dan dapat dipercayai sebagai dasar untuk mengevaluasi dan
membandingkan dalam kegiatan pengawasan. Standarisasi dari proses perencanaan
ditujukan untuk pencapaian sasaran atau efektifitas organisasi.
Sedang kontrol baik dalam pengertian pengawasan atau pengendalian itu lebih
difokuskan pada hasil atau produktifitas baik yang berupa
barang atau jasa agar hasil usaha suatu
organisasi itu sangat efisien.
organisasi itu sangat efisien.
Jadi kontrol dapat disimpulkan lebih
memusatkan pada efisiensi dan
perencanaan atau planning lebih memusatkan pada efektivitas.
perencanaan atau planning lebih memusatkan pada efektivitas.
Pengendalian
dikenal ada beberapa macam, yaitu :
a.
Internal Control: adalah pengendalian seorang atasan
kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi hal-hal yang cukup
luas baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, dan
lain-lain.
b.
Audit Control : adalah pemeriksaan atau penilaian
atas maslah-maslah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi pengawasan
atas masalah khusus, yaitu tentang kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
c.
External Control ; adalah pengendalian yang dilakukan
oleh pihak luar. Pengendalian ekstern dapat dilakukan secara formal atau
informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian yang
dilakukan perusahaan.
d.
Formal Control ; adalah pemerksaan yang dilakukan oleh
instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern.
Misalnya : pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
terhadap BUMN dan lain-lainnya. Dewan Komisaris terhadap PT. Bersangkutan.
e.
Informal Control ; adalah penilaian yang dilakukan
oleh masyarakat atau konsumen, baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya
melalui media massa cetak atau elektronik, dan lain-lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar